Social Icons

Selasa, 27 Oktober 2009

ISTANA LIMA LARAS

Istanan Lima Laras merupakan salah satu peninggalan sejarah dari kerajaan melayu yang terletak di Desa Lima Laras, Kecamatan Tanjung Tiram. Kabupaten Batu Bara (Kabupaten Batu Bara merupakan Kabupaten Baru hasil pemekaran dari kabupaten Asahan) Provinsi Sumatera Utara.
Ketika saya waktu masa-masa sekolah sangat sering sekali datang dan bermain-main di istana tersebut karena rumah saya berada di desa Ujung kubu bersebelahan dengan desa Lima Laras. Waktu yang ditempuh dari rumah saya ke Istana Lima Laras sekitar sekitar 40 menit jika menggunakan sepeda karena jaraknya kira-kira 4 kilometer. Jika perjalanan menggukana sepeda motor pasti lebih lagi kan?
Istana Lima Laras tidak terlalu di kenal oleh masyarakat disekitarnya karena apa? Karena kami masyarakat di daerah itu lebih mengenal dengan sebutan "Rumah DatuK".
Rumah Datuk atau Istana Lima Laras tidak begitu banyak orang mengetahui keberadaan seperti Istana Maimun yang berada di Kota Medan. Yang berkunjung ke sana hanya lah masyarakat sekitar dan hanya sesekali ada orang luar daerah yang datang kesana.
Jika di perhatikan dari dekat Rumah datuk ini, sungguh mengagumkan, semua peralatan untuk membangunnya terdiri dari kayu yang di ukir sedemikian rupa. Semua dinding, jendela, pintu bentuk sangat unik dan menakjubkan karena penuh dengan lukisan dan ukiran yang cantik-cantik yang pasti dulunya dikerjakan dengan tangan.
Sepengetahun saya Istana Lima di urus oleh orang yang berada di sekitar istana itu, pada umumnya mereka adalah keturunan dari keluarga kerajaan itu. Sekitar pada tahun 1990-an awal sampai pertengahan, Rumah Datuk itu masih bagus, kita bisa masuk keseluruh ruang yang ada di dalamnya, ruang utama, kamar-kamar, dan lainnya kecuali ada beberapa kamar yang dilarang untuk dibuka, yang katanya itu adalah kamar utama raja. Di tengah-tengah ruang itu ada sebuah tangga putar yang menghubungkan dari lantai satu keatasnya selain tangga yang biasa juga. Akan tetapi jika kita ingin naik ketingkat yang paling atas harus melalui tangga putar itu karena tangga yang lain tidak ada, bahkan kita bisa naik ke atas atap istana tersebut. Ketika di atas atap kita bisa menyaksikan suasana lingkungan sekitar istana dari atas, di sebelak kanan istana terdapat pekarangan perkuburan keluarga istana, di belakang terdapat hutan yg tidak terurus dan masih banyak rusa yang hidup di hutan tersebut, di sebelah kiri istana terdapat rumah-rumah penduduk, di depan istana adalah jalan raya dan diseberang jalan berdiri sebuah mesjid yang megah. Di belakangnya istana sebelah kanan ada sebuah ruang kaputren yang tidak boleh buka dan selalu terkunci. Dihalaman ruang kaputren itu ada sebuah sumur yang besar dan sangat dalam serta airnya sangat jernih sekali. Kata penduduk disekitar bahwa di dalam sumur yang dalam itu hidup seekor ular yang besar yang bisa muncul kapan saja..katanya sih. Benar apa tidak berita yang berkembang itu saya juga tidak tahu, ketika waktu itu saya percaya aja dan takut ketika mau ke sumur itu tapi sampai sekarang berita itu hilang begitu saja tanap ada bukti yang jelas tentang kebenaran berita tersebut.
Waktu ketika hari-hari libur Rumah datuk ramai dikunjungi oleh orang-orang terutama anak-anak remaja.
Beberapa tahun kemudian sekitar tahun 1996, pengunjung tidak lagi bisa masuk kedalam ruang-ruang yang ada dalam istana, naik kelantai atas juga tidak bisa lagi karena lantai-lantainya sudah dimakan rayap dan sudah banya yanng keropos. Pengunjung hanya boleh memasuki lantai satu saja dan mengelilingi sekitar istana.
Sekitar 2 tahun sebelum Indonesia dilanda krisis tahun 1998, saya pernah dengar bahwa Istana Lima Laras ini sudah diambil alih oleh pemerintah untuk merawatnya dan di rencakan untuk merenovasinya terutama bagian-bagian istana yang sudah rusak itu. Sudah ada terlihat beberapa bahan yang akan di gunakan untuk memperbaiki istana itu dan Plank Nama Istana sudah di buat di depan Istana tersebut dengan kata-kata "DEPERTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN SUAKA PENINGGALAN SEJARAH DAN PURBAKALA PROV. D.I ACEH DAN SUMUT ISTANA LIMA LARAS. Namun rencana itu gagal terlaksana karena pada tahun 1998 Indonesia dilanda krisis besar dan sampai sekarang sepengetahuan saya istana lima laras itu belum pernah di perbaik oleh pemerintah. Sekarang pengunjung yang datang kesana hanya bisa melihat dari luar saja keunikan istana lama laras itu dan sangat kelihatan sekali bahwa Rumah Datuk ini tidak terawat lagi. Cerita tentang keindahan dan keunikan ukiran di dalam istana hanya tinggal cerita orang-orang yang dahulunya pernah masuk kedalamnya, bagi generasi sekarang ini tidak bisa lagi menyaksikan langsung keindahan yang ada di dalam istana.
Kami masyarakat disekitar berharap setelah terjadi pemekaran kabupaten ini, dimana sekarang kami termasuk ke dalam kabupaten Batu Bara yang dahulunya kami masih berada di kabupaten Asahan.
Mungkin dahulunya sulit untuk memfokuskan dalam perbaikan istana lima laras itu dikarenakan banyak hal, salah satunya luasnya daerah pemerintahan kabupaten Asahan itu dan banyaknya sarana yang lain lebih penting untuk segera bangun daripada merenovasi Istana lima laras tersebut.
Semoga kedepan pemerintah, khususnya pemerintah daerah kabupaten Batu Bara bisa merenovasi dan memperbaikan rumah datuk itu agar peninggalan sejarah melayu ini bisa dilestarikan kembali serta bisa dikenal oleh seluruh masyarakat lua. Kepada Depertemen Kebudayaan Indonesia bisa melestarikan dan mempublikan kepada masyarakat luas tentang keberada Istana Lima Laras ini.
Jaya Kabupaten Batu Bara
Makmur dan sejahtera rakyatnya.

Reuni teman Aliyah (SMA)

Keterangan Foto: "suasana kekenyangan setelah makan siang bersama"


Pada hari senin tgl 12 oktober, sekitar pukul 12 siang di halaman rumah Amek (Ahmad Sauri) parkir beberapa buah sepeda motor. Di dalam rumah duduk dengan santainya beberapa orang tamu yang sedang bercanda ria, di temani oleh anggota keluarga juga. Suasana siang itu lumayan panas tetapi tak berpengaruh dengan tamu yang hadir, satu persatu tamu terus berdatangan. Hari itu adalah hari reuni alumni Aliyah Teladan Ujung Kubu tamatan tahun 98. Ketika ada yang datang memasuki rumah, yang didalam rumah pada berteriak menyebutkan nama orang yang datang tersebut dan yang lain pada melihat sapa yang datang. Setelah tamat Aliyah pada tahun 98, kami semua sibuk dengan hal masing-masing; ada yang langsung menikah, ada yang bekerja ada yang melanjutkan kuliah ada yang berangkat menjadi TKI dan lain sebagainya. Setelah sekian tahun tidak berkumpul, pada hari itu lah kami mengadakan reuni dengan tujuan semoga kebersamaan yang pernah terjalin bisa dipererat kembali tapi tidak di rancang untuk CLBK loh kecuali yang belum menikah. Semua teman-teman yang perempuannya sudah menikah, kalau yang laki-laki masih banyak yang belum menikah.
Canda dan tawa sungguh sangat mendominasi dalam pertemuan ini, masing-masing teman-teman, mengingat kejadian-kejadian ketika dimasa-masa sekolah di Aliyah, ada yang lucu, ada yang menyedihkan, ada yang menyebalkan, ada yang menyakitkan tapi semuanya di sikapi dengan tertawa.
Selain pertemuan itu diisi dengan saling berbagi cerita antara satu dan yang lainnya juga di adakan makan siang bersama dengan menu: rebus kerang (waw enak bangat), sambat kecap, rebus sayur daun singkong dan ada juga goreng ikan gembung. Luar biasa enaknya kumpul dan makan bersama.
Sungguh reuni ini sangat berarti sekali karena siraturrahim yang lama telah terputus bisa terjalin kembali, satu dan yang lainnya saling membagi pengalaman hidupnya.
Setelah kenyang dan puas di Amek, kami bersama-sama teman-teman yang hadir pergi berkunjung kerumahnya salah seorang teman yang bernama Maisyaroh. Pada hari ini di sedang mendapatkan ujian dari Allah SWT, anak laki-lakinya yang paling kecil meninggal dunia. Sesampainya di sana, kami semua merasa prihatin kepada teman kami itu, ia sungguh terpukul dengan ujian yang sedang ia hadapi, ia seperti orang yang hilang ingatan tapi dia bilang masih mengenal kami semua. Ia masih mengatakan bahwa anaknya tidak meninggal dunia dan setiap tatapannya selalu kosong. Sungguh kasian sekali teman kami itu, semoga Allah memberikan kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi semuanya dan ia bisa menerima semuanya dengan lapang dada. amin.
Setelah itu kami berangkat kerumah teman kami Halimatussa'diah, tapi yang berangkat kesana hanya beberapa orang saja karena yang tidak, ada keperluan lain dan mereka pamit permisi pulang ke rumah masing-masing. Sampai di rumah Halimah, kami dipersilahkan makan lagi.
Secara keseluruhan sungguh hari itu menyenangkan walaupun ada teman kami yang mendapat ujian.
Semoga hubungan siraturrahmi kami alumni Aliyah Teladan Ujung Kubu tamatan 98 bisa tetap terjaga walaupun ada 2 orang sahabat kami sudah berpulang kerahmatullah, yaitu Kharoni dan Rozali. Kami selalu mendoakan mereka berdua, semoga segala amalnya di terima disisi Allah dan ditempatkan ditempat yang mulia. amin.
Sukses buat semua teman-teman.

"JAYA SELALU ALIYAH TELADAN UJUNG KUBU"



Sampai jumpa lagi direuni-reuni berikutnya.
Salam
Madrasah Aliyah Teladan Ujung Kubu
Desa Ujung Kubu
kecamatan Batu Bara
Provinsi Sumatera Utara.

Kamis, 22 Oktober 2009

Reuni Teman2 Kuliah

Foto Bersama: (berdiri) Ahmadi Kemit, Amirullah Ahmad Nst, Ernawati, Andry Kesuma,Zulkifli Hazmar, Suami Dini, Khaidir dan anaknya.(duduk): Halimah dan Anaknya, Dini Marlina dan keponakannya, Hafni Nst.


Perjalanan waktu sungguh sangat cepat sekali. Waktu yang telah berlalu tidak bisa kembali lagi. Masih sangat segar dalam pikiranku waktu menjalani hari-hari semasa kuliah sekitar 8 tahun yang lalu. Setelah menyelesaikan S1 di Fakultas Tarbiyah IAIN-SU Medan bulan Desember 2002, saya dan teman-teman sangat jarang sekali ketemu kembali khususunya teman-teman yang satu lokal (PAI-1 angkatan '98). Kami sibuk dengan urusan masing-masing, bertebaran di muka bumi mencari jati diri masing-masing dengan berbekal ilmu yang di dapat dari IAIN-SU Medan. Ada yang melanjutkan studinya ke jenjang yang selanjutnya, ada yang membina rumah tangga, ada yang meniti karir di lembaga-lembaga masyarakat, ada yang bekerja sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki yaitu jadi tenaga pengajar, ada yang mengembangkan ilmunya dan bekerja di bidang lain. Beberapa tahun lamanya semua sibuk dengan pengembangan kehidupannya masing-masing. Ada beberapa orang masih saling berkomunisakasi walaupun mereka berjauhan tempat tinggal. Berawal dari beberapa orang tersebut timbul keinginan untuk mengadakan kumpul kembali bersama teman-teman khususnya teman-teman PAI-1, ada rasa rindu, kangen untuk berkumpul, bercerita, bercanda seperti masa-masa waktu kuliah dahulu. Dengan adanya telepon seluler yang hampir setiap orang memilikinya, bisa membantu untuk mencari dan menemukan dimana teman-teman berada.
Dengan izin Allah SWT rencana itu terlaksana juga tepatnya pada hari Minggu, tanggal 11 Oktober 2009 yang diadakan di rumah Dini Marlina, SPd.I di Jl. Denai - Medan, Sumatera Utara. Walaupun yang datang di pertemuan tersebut tidaklah begitu banyak tapi tidak mengurangi meriahnya pertemuan itu, mungkin karena ini merupakan pertemuan yang pertama kalinya. Ketika bertemu, berbagai perubahan terjadi pada teman-teman, ada yang berpenampilan agak berwibawa, ada yang bertambah bocor bercandanya, ada yang agak JAIM, ada yang lebih tua dari pada umurnya, pokoknya kocak sekali dipertemuan itu. Pertemuan itu terasa begitu berarti bagi semua, teman-teman yg tidak bisa hadir, kami hubungi melalui telepon dan kami ceritakan kondisi pertemua itu.
Setelah menyantap hidangan yang disediakan oleh Dini dan keluarga, melakukan foto-foto bersama, tanpa terasa haripun mulai sore dan kami semua berpamitan untuk pulang.
Pertemuan yang singkat tapi sungguh bermakna. semoga ikatan persaudaraan antara kami semua berjalan dengan baik dan mendapatkan ridho dari Allah swt. amin.

Semoga pertemuan ini bisa terlaksanakan kembali dan yang hadir bisa lebih banyak lagi.
Sukses buat semuanya.

Kamis, 01 Oktober 2009

Upaya Mempertahankan Fitrah

Selama satu bulan kita diberikan Allah fasilitas untuk mendekatkan diri dengan-Nya. Allah Maha Suci, maka jika seorang hamba ingin dekat dengannya haruslah dalam keadaan suci pula. Manusia tidak luput dari dosa, hampir setiap detik manusia berdosa tapi manusia yang baik adalah manusia yang menyadari akan dosanya dan senantiasa memohon ampun kepada Allah, seperti yang dikatakan rasulallah saw "Setiap manusia pasti berdosa dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang orang yang memohon ampun (bertaubat). Ramadhan adalah salah satu sarana untuk penghapusan dosa tersebut. Ramadhan merupakan madrasah spiritual yang menyediakan banyak sarana agar seorang hamba bisa dengan sang Kholik-Nya. Segala amal kebaikan yang dilakukan di bulan ramadhan mendapatkan pahala yang berlipat ganda serta menghapuskan segala dosa-dosa yang pernah dilakukan jika amal kebaikan yang dilakukan itu dengan ikhlas dan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Berbagai macam amal yang telah dilakukan ketika di bulan ramadhan, seperti: melaksanakan puasa, tadarus, sholat tarawih, witir, tahajjud serta dhuha, menyantuni anak yatim dan fakir miskin, mengelurkan infak, sadakoh serta zakat fitra dan harta. Semua itu dilakukan bukan hanya semata-mata karena kewajiban yang harus dijalankan dan mengharapkan pahala yang besar, akan tetapi lebi dari itu, yaitu upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah agar bisa berasa difrekwensiNya Allah. Jika uapaya-upaya itu bisa dilaksanakan dengan maksimal maka barulah seorang hamba itu bisa mencapai predikat orang yang bertakwa dan setelah ramadhan selesai ia berhak merayakan hari kemenangannya, yaitu Idul Fitri (Kembali kepada kesucian) dimana ditandainya dengan dikumandangkan dengan takbir memuji keagungan Allah. Hari kemenangan itu sudah berlalu dan sekarang kita kembali kepada kehidupan seperti biasanya. Sekarang timbul pertanyaan untuk kita semua: Bisakah kita tetap mempertahankan fitrah telah kita raih itu? Bagaimana upaya untuk mempertahankan fitrah yang telah kita perjuangkan untuk meraihnya selama ramadhan tersebut? Secara jujur kita semua pasti berkeinginan untuk bisa mempertahankan fitrah yang telah kita raih itu. Yang sering menjadi permasalahan adalah ketika selesai ramadhan banyak orang yang terbawa arus dan kembali kepada jurang kemaksiatan seperti halnya menjalani hari-hari sebelum ramadhan. Untuk mempertahankan firtah yang telah di raih itu, ada beberapa hal yang harus dilakukan, diantaranya: senantiasa bertaubat kepada allah, bertakwa kepada Allah, mendirikan sholat dan jangan mensekutukan Allah. Ini semua sudah dijelaskan oleh Allah melalui firman-Nya dalam surat Ar-rum (30) ayat 30-31, yang berbunyi: "Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta didirikanlah shalat dan janganlah kamu masuk orang-orang yang mempersekutukan Allah. (QS. 30: 30-31).
Jika kita ingin tetap senantiasa berada dalam kesucian dan mempertahankan frekwesi tetap berada satu frekwensi dengan Allah, kita harus melakukan upaya-upaya yang sudah digaris oleh Allah tersebut.
Semoga usaha kita untuk mempertahankan fitrah kesucian ini mendapat ridho dari Allah swt.

Rabu, 16 September 2009

Aku Masih Kangan Sama Kamu

Saya mempunyai seorang sahabat yang sangat baik sekali. Perjalanan waktu dan tantangan kehidupan yang membuat kami berpisah sekian lama. Saya merasa sangat kehilangan dia, saya rindu dengan dia, saya mendambakan kehadirannya. Pada suatu hari saya mendengar kabar bahwa ia akan datang menemui saya dan akhirnya kami pun bertemu kembali. Ketika awal pertemuan dia mengatakan bahwa pertemuan ini tidak akan lama, hanya beberapa hari saja setelah itu dia akan pergi lagi. maka untuk itu, hari-hari kami lalui bersama, jalan bersama, makan bersama, beraktivitas bersama. Saya tidak mau melewat hari itu dengan sia-sia tanpa berarti. Saya merasa bahagia sekali bisa bertemu dia karena dia mengajarkan banyak hal kepada saya; saya diajarkan optimis dalam menjalani hidup, saya diajarkan agar selalu bersabar, saya diajarkan agar selalu berbuat baik kepada sesama, saya diajarkan agar senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan kepada saya, saya diajarkan untuk rendah hati, istiqomah dan lain-lain. Ketika tiba waktunya berbisah saya sangat sedih sekali. Terlintas dalam pikir saya, apakah saya masih bisa berjumpa dengannya lagi? Kini saya menjalankan hari-hari seperti biasa lagi tanpa dia ada disisi saya.
Cerita ini saya analogi dengan ramadhan, Ketika ramadhan datang kita merasa gembira dengan kedatanganya dan merasa bahagia menjalani hari-hari bersama dengan ramadhan, menjalani rutinitas yang ada dalam ramadhan dengan sabar, menikmati segala fasilitas yang disediakan ramadhan; ada sahur, ceramah agama, buka puasa, sholat tarawih, sholat witir, sholat tahajjud, tadarus al-Qur'an, zakat fitra, berbagi rezeki dengan sesama. Ramadhan mengajarkan kita banyak hal dalam menjalani kehidupan ini, diantaranya: mengajarkan kita keikhlasan, mengajarkan tentang syukur, mengajarkan kita rendah hari, mengajarkan kita bersifat sabar, menumbuhkan dalam diri kita agar peka terhadap lingkungan sekitar (kepedulian sosial), mendidik kita menjadi orang yang amanah dan banyak sifat terpuji lainnya yang didapat di ramadhan. Menjelang detik-detik kepergiannya kita merasa sangat sedih sekali karena kita sudah merasa sangat menikmati indahnya ramadhan, kita pun berpikir, apakah umur kita sampai pada ramadhan yang akan datang? jangan-jangan ramadhan kali ini merupakan ramadhan yang terakhir dalam hidup kita. Maka pada saat itu kita berdoa kepada Allah jangan jadi kan ramadhan kali ini merupakan ramadhan yang terakhir dalam hidup kita, semoga Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu dengan ramadhan-ramadhan yang akan datang. Seandainya takdir Allah menggariskan bahwa ramadhan kali ini merupakan ramadhan terakhir dalam hidup kita, kita mohon kepada Allah mengampuni segala dosa-dosa kita, menerima segala amal kebaikan kita, kita menghadap Alllah dalam keadaan Khusnul Khotimah, menghadap Allah dalam keadaan sujud di hadapan Allah.
Sudah hampir 10 hari ramadhan telah meninggalkan kita semua, terasa rindu dengan suasana ramadhan tapi sebenarnya kita tidak perlu khawatir karena masih ada puasa 6 hari dibulan syawal yang bisa kita lakukan dan membuat suasananya seperti di suasana bulan ramadhan. Selanjutkan kita bisa melanjutkannya dengan melaksanaka puasa senin-kamis agar suasana batin kita merasakan auranya ramadhan, seperti yang dikatakan rasulallah dalam hadisnya: "Seandainya umatku tahu keuatamaan puasa ramadhan, maka meraka akan meminta ramadhan sepanjang tahun"
Marilah kita jadikan hari-hari kita seperti hari-hari di bulan ramadhan.
Semoga kita diberikankan kekuatan oleh Allah agar selalu menjadi orang yan istiqomah dan bisa merasakan ramadhan sepanjang tahun.
amin, ya rabbal 'alamin.

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H
Minal 'aidin wal faizin.
Taqobbalallahuminna waningkum taqabbal ya karim.

Selasa, 15 September 2009

Hidangan Ramadhan Akan Berakhir

Pada suatu ketika saya membuat acara di rumah saya, mengundang bapak/ibu dan saudara/saudari sekalian untuk datang ke rumah saya pada acara tersebut. Saya menyediakan berbagai macam ragam makanan, ada rendang, ada spagety, ada bakso, ada daun ubi tumbuk, ada pempek, ada salad, ada kambing guling, ada bebek bakar, dan lain-lain. Dan juga berbagai jenis minuman, ada sprite, ada fanta, ada es campur, ada bermacam juice, ada es cincau, ada soft drink, ada air mineral, dan lainnya. Ketika bapak/ibu, saudara/i tiba di rumah saya lalu saya mempersilahkan para tamu yang hadir untuk menyantap hidangan yang telah di sediakan agar rasa lapar dan haus para tamu sekalian bisa di hilangkan. Namun para tamu yang hadir hanya diam saja, hanya beberapa orang yang bangkit dari tempat duduknya dan mengambil hidang yang telah disedikan itu. Timbul pertanyaan, apakah bapak/ibu, saudara/i sekalian bisa menghilangkan rasa lapar dan haus tanpa beranjak dari tempat duduk untuk mengambil dan mencicipi hidangan yang telah ada? Pasti jawabannya tidak. Yang bisa merasakan enaknya hidangan itu dan bisa menghilangkan rasa lapar serta hausnya adalah orang-orang yang bangun dari tempat duduknya kemudian mengambil hidangan dan menyantapnya dengan baik.
Begitu juga dengan bulan puasa ramadhan, Allah dan Rasulullah SAW mengatakan bahwa bulan ramadhan ini adalah bulan penuh ampunan, bulan kasih sayang, bulan penuh rahmat, bulan pembakaran segala dosa, bulan yang dilipatkan gandakan pahala amal kebaikan, bulan kemenangan. Berita ini sudah diberi tahukan kepada seluruh umat manusia yang ada di muka bumi ini. Ganjaran yang akan diterima oleh orang-orang yang megerjakan puasa ramadhan adalah menjadi orang yang bertakwa, yaitu orang-orang yang berusah untuk menuju kesucian agar bisa berada difrekwensinya Allah karena Allah adalah zat yang Maha suci.
Sekarang timbul pertanyaan, untuk siapakah bulan ramadhan itu? Siapakah yang mendapatkan fasilitas yang disediakan oleh ramadhan tersebut? apakah setiap orang yang melaksanakan puasa ramadhan sudah bisa dikatakan bertakwa?
Dari cerita diatas bisa kita simpulkan bahwa bulan ramadhan itu disiapkan Allah hanya untuk orang-orang yang beriman yang mau melaksanakan ibadah itu dengan keimanan. Yang mendapatkan fasilitas yang disediakan ramadhan adalah orang-orang yang mau mendatangi dan memasuki ramadhan dengan rasa gembira dan tidak semua orang yang mengerjakan puasa ramadhan menjadi orang yang bertakwa, karena firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 183, diakhirnya mengatakan "la'allakum tattaqun" yang artinya agar kamu menjadi bertakwa. Yang digaris bawahi disini adalah ada usaha untuk meraih peridekat takwa tersebut.
Bagi orang-orang yang bisa melahirkan sifat-sifat takwa setelah melaksanakan puasa ramadan, mereka itulah yang mendapatkan predikat takwa di mata Allah SWT.
Ramadhan sebentar lagi akan pergi meninggalkan kita semua, mari kita merenungkan, apakah ibadah ramadhan yang telah kita lakukan sudah mengantarkan kita menjadi orang yang rendah, hati, orang yang penyabar, orang yang bersyukur, orang yang istiqomah, orang yang berkepedulian sosial, orang yang optimis dalam hidup, orang yang pema'af, orang yang menjaga diri dari segala kemaksiatan dan lainya karena sifat-sifat itu adalah merupakan sifat-sifat orang yang bertakwa yang sebutkan Allah dalam al-quran. Jika belum ada, marilah kita isi sisa ramadhan yang tinggal beberapa hari ini dengan memperbanyak zikir, baca qur'an, i'tikaf di mesjid, siraturrahim dan amalan-amalan lainya. Manusia tidak luput dari dosa, semoga usaha yang kita lakukan dengan penuh keikhlas ini mendapatkan ganjaran disisi Allah SWT dan kita termasuk orang-orang bertakwa dan pada akhir kita akan kembali kepada kesucian, dan akhirnya kita akan merakan hari kemenangan, yaitu idul fitri.
Semoga ramadhan kali membawa perubahan hidup bagi kita semua dan semoga Allah berikan kesempatan kepada kita untuk memasuki ramadhan berikutnya. amin.

Kamis, 10 September 2009

Ramadhan dan Kepedulian Sosial

Ajaran Islam yang di perintahkan Allah kepada umat muslim, di samping berdimensi spiritual tentu juga mempunyai dimensi sosial. Ini bisa kita dalam al-Qur’an, banyak sekali ayat-ayat yang menjelaskan hal tersebut, seperti dalam surat al-ma’un (107) ayat 1-7, yang kira-kira artinya: "Taukah kamu (orang) yang mendustakan agama?, Mereka itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak memberi makan orang miskin. Maka celakalah bagi orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap sholatnya, yang berbuat ria,dan enggan (memberikan) bantuan.(QS. 107: 1-7)
Ini sangat tegas sekali apa yang dikatakan Allah, tidak akan ada artinya bahkan bisa celaka bagi orang-orang yang hanya sibuk melaksanakan ibadah (sholat) hanya kepada Allah tanpa memperdulikan lingkugan sosialnya, sebagai wujud dari pengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung dalam ibadah tersebut. Allah tidak hanya mengharapkan kita jadi hamba yang hanya soleh secara individual saja tapi harus juga soleh secara sosial.
Salah satu ajaran Islam adalah puasa. Puasa adalah konsepsi keimanan yang mampu mempengaruhi kepribadian seseorang. Sehingga dengan puasa manusia akan menemukan makna dan visi kehidupannya, yang terpenting adalah menjaga keseimbangan antara tuntutan individu dan kebutuhan sosial masyarakat. Maka sejauh manakah puasa bisa memberikan dampak sosial dalam kehidupan manusia? Ketika kita berpuasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari, maka kita akan merasakan apa yang sering di rasakan oleh orang-rang miskin, yaitu rasa lapar, rasa haus, lemas dan kurang bertenaga. Satu hari saja kita tidak makan dan minum sudah merasakan betapa beratnya untuk melaluinya, bangaimana dengan orang-orang miskin yang mungkin sudah berhari-hari mereka tidak makan dan minum? atau mereka makan hanya sakali sehari? pasti lebih berat lagi mereka rasakan untuk menjalani hidup sehari-harinya.Dengan datangnya ramadhan, maka diharapkan lah dalam diri setiap orang yang melaksanakan puasa ramadhan bisa menumbuhkan sikap kepedulian sosial dan bisa berbagi berbagai hal.Fenomena ini sangat kelihatan di setiap bulan suci ramadhan, khususnya dikota-kota besar, seperti Jakarta. Selama bulan ramadhan para orang-orang yang mampu berlomba-lomba mengadakan berbagai acara yang berbentuk kepedulian sosial, seperti mengadakan buka puasa bersama dan memberikan santun kepada anak yatim dan fakir miskin, ada yang mengadakan buka puasa dirumahnya dengan memanggil anak yatim serta penceramah untuk menyampaikan tausyiah kepada tamunya dan ada juga yang mengadakan kunjungan kepesantren-pesantren dan memberikan bantuan dalam berbagai bentuk, baik berupa bingkisan, uang, pakaian, makanan, dan lainnya.Semangat untuk berbagi di bulan Ramadhan sangat lah tinggi, sehingga orang-orang yang biasanya mereka hidup kekurangan di hari biasa bisa merasakan makan yang enak-enak yang sering dikonsumsi oleh oran-orang kaya.Dengan ibadah ramadhan selama 29-30 hari, Allah mendidik dan menumbuhkan kepedulian sosil dalam diri kita untuk bekal 11 bulan kedepan. Dengan terbiasanya kita berbagi di bulan ramadhan, maka seharusnya diluar ramadhan, kita bisa melanjutkan kebiasaan tersebut. Kenapa? Karena orang-orang fakir, miskin dan anak-anak yatim itu tidak hanya mereka membutuhkan makan dan minum di bulan ramadhan saja tetapi di bulan biasa mereka juga perlu makan dan minum.Pada umumnya kebiasaan ini hanya terlihat dibulan ramadhan saja dan jarang terlihat dibulan-bulan lain. Ini biaa diartikan bahwa puasa yang kita lakukan tidak bisa mendidik dan membentuk kita menjadi berkepribadian sosial. Maka tujuan puasa yang diharapkan oleh Allah agar menjadi orang yang bertakwa, bisa dikatakan tidak tercapai karena salah satu sifat orang yang bertakwa itu adalah mempunyai kepedulian sosial. Sesuai dengan firman Allah dalam surat ali Imran (3): 133-134: "Dan bersegerahlaj kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa, yaitu orang yang menginfakkan hartanya baik diwaktu lapang dan sempit....Qs. 3: 133-134).Maka benarlah apa yang dikatakan oleh rasulallah dalam hadisnya, "Betapa banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya, kecuali lapar dan haus”.Mari kita evaluasi puasa yang telah kita laksanakan, apa puasa ramadhan yang telah kita lakukan ini sudah membentuk kita menjadi orang yang peduli kepada orang-orang sekitar kita? Ramadhan tinggal beberapa hari lagi, mari kita isi sisa ramadhan ini dengan sebaik-baiknya dan penuh arti agar kita bisa mencapai predikat bertakwa.Maka, dengan demikian, melaksankan puasa ramadhan merupakan sebagai pemenuhan atas pilar keislaman yang didasari oleh dimensi keimanan, jika dijalani dengan baik akan melahirkan dimensi kemanusiaan seseorang dalam upaya mengasah rasa kepeduliaannya terhadap kelompok masyarakat ekonomi yang kurang mampuMaka idealnya setiap individu muslim yang telah berpuasa mempunyai kepedulian sosial. Sikap ini merupakan modal dasar bagi kita dalam upaya pengikisan perbedaan kelas sosial ekonomi dalam masyarakat. Kelompok masyarakat yang mempunyai kepedulian sosial yang tinggi berpotensi mampu menyelesaikan persoalan sosial ekonomi lingkungannya. Di sinilah letak titik strategis kita sebagai umat Islam, di mana agama mempunyai konsepsi dan strategi Pengentasan kemiskinan. Jika kita semua yang telah melaksanakan puasa ramadhan bisa membentuk diri kita menjadi berkepribadian sosial yang tinggi, maka umat muslim yang miskin-miskin lambat laun akan berubah menjadi orang-orang yang mampu dan bisa membantu saudara-saudaranya lain juga.Subhanallah, begitu indahnya ajaran Islam.Semoga ini semua bisa jadi bahan renungan untuk kita semua.
Powered By Blogger
 
Blogger Templates