Social Icons

Selasa, 27 Oktober 2009

ISTANA LIMA LARAS

Istanan Lima Laras merupakan salah satu peninggalan sejarah dari kerajaan melayu yang terletak di Desa Lima Laras, Kecamatan Tanjung Tiram. Kabupaten Batu Bara (Kabupaten Batu Bara merupakan Kabupaten Baru hasil pemekaran dari kabupaten Asahan) Provinsi Sumatera Utara.
Ketika saya waktu masa-masa sekolah sangat sering sekali datang dan bermain-main di istana tersebut karena rumah saya berada di desa Ujung kubu bersebelahan dengan desa Lima Laras. Waktu yang ditempuh dari rumah saya ke Istana Lima Laras sekitar sekitar 40 menit jika menggunakan sepeda karena jaraknya kira-kira 4 kilometer. Jika perjalanan menggukana sepeda motor pasti lebih lagi kan?
Istana Lima Laras tidak terlalu di kenal oleh masyarakat disekitarnya karena apa? Karena kami masyarakat di daerah itu lebih mengenal dengan sebutan "Rumah DatuK".
Rumah Datuk atau Istana Lima Laras tidak begitu banyak orang mengetahui keberadaan seperti Istana Maimun yang berada di Kota Medan. Yang berkunjung ke sana hanya lah masyarakat sekitar dan hanya sesekali ada orang luar daerah yang datang kesana.
Jika di perhatikan dari dekat Rumah datuk ini, sungguh mengagumkan, semua peralatan untuk membangunnya terdiri dari kayu yang di ukir sedemikian rupa. Semua dinding, jendela, pintu bentuk sangat unik dan menakjubkan karena penuh dengan lukisan dan ukiran yang cantik-cantik yang pasti dulunya dikerjakan dengan tangan.
Sepengetahun saya Istana Lima di urus oleh orang yang berada di sekitar istana itu, pada umumnya mereka adalah keturunan dari keluarga kerajaan itu. Sekitar pada tahun 1990-an awal sampai pertengahan, Rumah Datuk itu masih bagus, kita bisa masuk keseluruh ruang yang ada di dalamnya, ruang utama, kamar-kamar, dan lainnya kecuali ada beberapa kamar yang dilarang untuk dibuka, yang katanya itu adalah kamar utama raja. Di tengah-tengah ruang itu ada sebuah tangga putar yang menghubungkan dari lantai satu keatasnya selain tangga yang biasa juga. Akan tetapi jika kita ingin naik ketingkat yang paling atas harus melalui tangga putar itu karena tangga yang lain tidak ada, bahkan kita bisa naik ke atas atap istana tersebut. Ketika di atas atap kita bisa menyaksikan suasana lingkungan sekitar istana dari atas, di sebelak kanan istana terdapat pekarangan perkuburan keluarga istana, di belakang terdapat hutan yg tidak terurus dan masih banyak rusa yang hidup di hutan tersebut, di sebelah kiri istana terdapat rumah-rumah penduduk, di depan istana adalah jalan raya dan diseberang jalan berdiri sebuah mesjid yang megah. Di belakangnya istana sebelah kanan ada sebuah ruang kaputren yang tidak boleh buka dan selalu terkunci. Dihalaman ruang kaputren itu ada sebuah sumur yang besar dan sangat dalam serta airnya sangat jernih sekali. Kata penduduk disekitar bahwa di dalam sumur yang dalam itu hidup seekor ular yang besar yang bisa muncul kapan saja..katanya sih. Benar apa tidak berita yang berkembang itu saya juga tidak tahu, ketika waktu itu saya percaya aja dan takut ketika mau ke sumur itu tapi sampai sekarang berita itu hilang begitu saja tanap ada bukti yang jelas tentang kebenaran berita tersebut.
Waktu ketika hari-hari libur Rumah datuk ramai dikunjungi oleh orang-orang terutama anak-anak remaja.
Beberapa tahun kemudian sekitar tahun 1996, pengunjung tidak lagi bisa masuk kedalam ruang-ruang yang ada dalam istana, naik kelantai atas juga tidak bisa lagi karena lantai-lantainya sudah dimakan rayap dan sudah banya yanng keropos. Pengunjung hanya boleh memasuki lantai satu saja dan mengelilingi sekitar istana.
Sekitar 2 tahun sebelum Indonesia dilanda krisis tahun 1998, saya pernah dengar bahwa Istana Lima Laras ini sudah diambil alih oleh pemerintah untuk merawatnya dan di rencakan untuk merenovasinya terutama bagian-bagian istana yang sudah rusak itu. Sudah ada terlihat beberapa bahan yang akan di gunakan untuk memperbaiki istana itu dan Plank Nama Istana sudah di buat di depan Istana tersebut dengan kata-kata "DEPERTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN SUAKA PENINGGALAN SEJARAH DAN PURBAKALA PROV. D.I ACEH DAN SUMUT ISTANA LIMA LARAS. Namun rencana itu gagal terlaksana karena pada tahun 1998 Indonesia dilanda krisis besar dan sampai sekarang sepengetahuan saya istana lima laras itu belum pernah di perbaik oleh pemerintah. Sekarang pengunjung yang datang kesana hanya bisa melihat dari luar saja keunikan istana lama laras itu dan sangat kelihatan sekali bahwa Rumah Datuk ini tidak terawat lagi. Cerita tentang keindahan dan keunikan ukiran di dalam istana hanya tinggal cerita orang-orang yang dahulunya pernah masuk kedalamnya, bagi generasi sekarang ini tidak bisa lagi menyaksikan langsung keindahan yang ada di dalam istana.
Kami masyarakat disekitar berharap setelah terjadi pemekaran kabupaten ini, dimana sekarang kami termasuk ke dalam kabupaten Batu Bara yang dahulunya kami masih berada di kabupaten Asahan.
Mungkin dahulunya sulit untuk memfokuskan dalam perbaikan istana lima laras itu dikarenakan banyak hal, salah satunya luasnya daerah pemerintahan kabupaten Asahan itu dan banyaknya sarana yang lain lebih penting untuk segera bangun daripada merenovasi Istana lima laras tersebut.
Semoga kedepan pemerintah, khususnya pemerintah daerah kabupaten Batu Bara bisa merenovasi dan memperbaikan rumah datuk itu agar peninggalan sejarah melayu ini bisa dilestarikan kembali serta bisa dikenal oleh seluruh masyarakat lua. Kepada Depertemen Kebudayaan Indonesia bisa melestarikan dan mempublikan kepada masyarakat luas tentang keberada Istana Lima Laras ini.
Jaya Kabupaten Batu Bara
Makmur dan sejahtera rakyatnya.

1 komentar:

  1. Dear Sir;

    Yang paling menarik info ini.Saya penulis buku ensiklopedi semua ca. 300 kerajaan2 Indonsia dan peneliti sejarah kerajaan2 Indonesia.Saya cari kontakt dengan Kerabat Raja Lima Laras.Juli 2012 Festival Keraton Nusantara VIII Bau-Bau/Buton.Mumkin kerabat raja ini juga mau jala sampei disana.Saya ada kontakt dengan organisasi ini. Terima kasih.

    Salam hormat:
    DP Tick gRMk
    secr. Pusat Dokumentasi Kerajaan2 di Indonesia "Pusaka"
    http://kerajaan-indonesia.blogspot.com
    facebook: Donald Tick
    pusaka.tick@tiscali.nl

    BalasHapus

Powered By Blogger
 
Blogger Templates