Social Icons

Selasa, 15 September 2009

Hidangan Ramadhan Akan Berakhir

Pada suatu ketika saya membuat acara di rumah saya, mengundang bapak/ibu dan saudara/saudari sekalian untuk datang ke rumah saya pada acara tersebut. Saya menyediakan berbagai macam ragam makanan, ada rendang, ada spagety, ada bakso, ada daun ubi tumbuk, ada pempek, ada salad, ada kambing guling, ada bebek bakar, dan lain-lain. Dan juga berbagai jenis minuman, ada sprite, ada fanta, ada es campur, ada bermacam juice, ada es cincau, ada soft drink, ada air mineral, dan lainnya. Ketika bapak/ibu, saudara/i tiba di rumah saya lalu saya mempersilahkan para tamu yang hadir untuk menyantap hidangan yang telah di sediakan agar rasa lapar dan haus para tamu sekalian bisa di hilangkan. Namun para tamu yang hadir hanya diam saja, hanya beberapa orang yang bangkit dari tempat duduknya dan mengambil hidang yang telah disedikan itu. Timbul pertanyaan, apakah bapak/ibu, saudara/i sekalian bisa menghilangkan rasa lapar dan haus tanpa beranjak dari tempat duduk untuk mengambil dan mencicipi hidangan yang telah ada? Pasti jawabannya tidak. Yang bisa merasakan enaknya hidangan itu dan bisa menghilangkan rasa lapar serta hausnya adalah orang-orang yang bangun dari tempat duduknya kemudian mengambil hidangan dan menyantapnya dengan baik.
Begitu juga dengan bulan puasa ramadhan, Allah dan Rasulullah SAW mengatakan bahwa bulan ramadhan ini adalah bulan penuh ampunan, bulan kasih sayang, bulan penuh rahmat, bulan pembakaran segala dosa, bulan yang dilipatkan gandakan pahala amal kebaikan, bulan kemenangan. Berita ini sudah diberi tahukan kepada seluruh umat manusia yang ada di muka bumi ini. Ganjaran yang akan diterima oleh orang-orang yang megerjakan puasa ramadhan adalah menjadi orang yang bertakwa, yaitu orang-orang yang berusah untuk menuju kesucian agar bisa berada difrekwensinya Allah karena Allah adalah zat yang Maha suci.
Sekarang timbul pertanyaan, untuk siapakah bulan ramadhan itu? Siapakah yang mendapatkan fasilitas yang disediakan oleh ramadhan tersebut? apakah setiap orang yang melaksanakan puasa ramadhan sudah bisa dikatakan bertakwa?
Dari cerita diatas bisa kita simpulkan bahwa bulan ramadhan itu disiapkan Allah hanya untuk orang-orang yang beriman yang mau melaksanakan ibadah itu dengan keimanan. Yang mendapatkan fasilitas yang disediakan ramadhan adalah orang-orang yang mau mendatangi dan memasuki ramadhan dengan rasa gembira dan tidak semua orang yang mengerjakan puasa ramadhan menjadi orang yang bertakwa, karena firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 183, diakhirnya mengatakan "la'allakum tattaqun" yang artinya agar kamu menjadi bertakwa. Yang digaris bawahi disini adalah ada usaha untuk meraih peridekat takwa tersebut.
Bagi orang-orang yang bisa melahirkan sifat-sifat takwa setelah melaksanakan puasa ramadan, mereka itulah yang mendapatkan predikat takwa di mata Allah SWT.
Ramadhan sebentar lagi akan pergi meninggalkan kita semua, mari kita merenungkan, apakah ibadah ramadhan yang telah kita lakukan sudah mengantarkan kita menjadi orang yang rendah, hati, orang yang penyabar, orang yang bersyukur, orang yang istiqomah, orang yang berkepedulian sosial, orang yang optimis dalam hidup, orang yang pema'af, orang yang menjaga diri dari segala kemaksiatan dan lainya karena sifat-sifat itu adalah merupakan sifat-sifat orang yang bertakwa yang sebutkan Allah dalam al-quran. Jika belum ada, marilah kita isi sisa ramadhan yang tinggal beberapa hari ini dengan memperbanyak zikir, baca qur'an, i'tikaf di mesjid, siraturrahim dan amalan-amalan lainya. Manusia tidak luput dari dosa, semoga usaha yang kita lakukan dengan penuh keikhlas ini mendapatkan ganjaran disisi Allah SWT dan kita termasuk orang-orang bertakwa dan pada akhir kita akan kembali kepada kesucian, dan akhirnya kita akan merakan hari kemenangan, yaitu idul fitri.
Semoga ramadhan kali membawa perubahan hidup bagi kita semua dan semoga Allah berikan kesempatan kepada kita untuk memasuki ramadhan berikutnya. amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger
 
Blogger Templates