Social Icons

Senin, 15 November 2010

Ciptaan Allah tidak ada yang sia-sia

“Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berakal.
Lebah menghasilkan madu yang banyak manfaatnya

yaitu orang-orang yang mengingat Allah dalam keadaan berdiri, duduk, dan (bahkan) berbaring. Mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata, “yaa Tuhan kami, tidaklah Kau ciptakan ini semua sia-sia, maka peliharalah kami dari azab neraka.”

( Q.S. Ali Imraan 3 : 190-191 ).

Wahai saudaraku mari kita senantiasa merenung dan bermuhasabah diri tentang segala sesuatu yg terjadi dalam hidup kita ini, tidak ada yg terjadi secara kebetulan, smuanya atas izin Allah dan setiap suatu kejadian itu ada hikmah yg terkandung dibalik itu semua, untuk itu jgn terlalu gembira ketika mendapat nikmat dan jgn berputus asa ketika di timpa cobaan dan ujian hidup.. Semoga kita termasuk orang2 yang senantiasa berfikir dan berzikir. Amin. Selamat memulai aktivitas, salam bahagia..

Sabtu, 16 Oktober 2010

Makna filosofi dari Sholat Jum'at

Masjid Istiqlal merupakan Masjid kebanggaan ummat Indonesia
Sholat Jum'at merupakan salah satu kewajiban seorang muslim dewasa untuk mengerjakannya. Pelaksanaannya dilakukan setiap seminggu sekali. Hampir semua muslim dewasa sudah pernah melaksanakannya bahkan ketika waktu masih kecil dan belum baligh sebahagian besar orang tua kita sudah mengajak kita untuk melaksanakannya. 

Bagi yang sudah berumur duapuluhan atau tigapuluhan dan seterusnya, sudah berapa kali kita melaksanakan sholat Jum'at, pernahkan kita merenung, hikmah apa yang terkandung dalam kewajiban pelaksanaan sholat Jum;at tersebut? Apa hanya sekedar kewajiban saja?

Setiap perintah yang Allah turunkan kepada hambaNya pasti ada nilai-nilai akhlak yang terkandung di dalamnya.
Menurut ust. Drs. H. Muhammad Kholiq Hasibuan, MA dalam khutbahnya yang beliau sampaikan di Masjid An-Nahl Cyber 2, Kuningan pada tgl 15 Oktober 2010, mengatakan: ada 2 hikmah yang terkandung dalam perintah pelaksanaan sholat Jum'at, yaitu:
1. Tanggung jawab laki-laki sebagai kepala keluarga dalam rumah tangga.
    Dalam alquran ada dikatakan bahwa laki-laki itu adalah pemimpin wanita. Dengan adanya sholat jumat seminggu sekali yang di dalamnya ada nasehat agama yang disampaikan oleh sang khotib, bisa mengasah dan mempertajam aqidah Islam kita. Sebagai laki-laki yang melaksanakan sholat Jum'at dapat membawa ilmu yang didapatnya kedalam keluarga, mengajarkan kepada istri dan anak2nya, menanamkan aqidah Islam ke dalam hati istri dan anak2nya, membentengi mereka dengan ilmu agama dari gangguan kemaksiatan yang merajalela.
Kita tidak boleh asyik sendiri dengan ibadah yang kita kerjakan sementara anak dan istri kita biarkan jauh dari agama dan membiarkan  mereka tergilas mengikuti zaman yang penuh dengan kezaliman, kita harus mengajak mereka menjalani ibadah bersama2 serta membentengi diri dengan ilmu2 agama.
Mengajak anak2 dan istri berbuat baik, membentengi serta melindungi mereka dari kemaksiatan, menanamkan aqidah Islam kedalam hati mereka merupakan tanggunjawab seorang laki-laki sebagai kepala keluarga dalam sebuah rumah tangga. 

2. Memperkuat hubungan silaturrahim dan kebersamaan.
    Sehari2 kita sibuk bekerja melaksanakan tugas duniawi kita sebagai seorang pemimpin, bawahan, kayawan dsb. Ketika hari Jumat kita semua menuju satu titik yaitu, masjid untuk berkumpul melaksanakan sholat Jum'at bersama-sama, memohon bersama, meghadap kiblat bersama, menengadahkan tangan bersama, sujud bersama dan ruku' bersama. Dengan aktivitas yang sangat padat, kebutuhan hidup yang meningkat, tanggung jawab yang menguat membuat kita saling tidak peduli dengan sesama saudara kita yang muslim. Dengan adanya sholat jumat itu kita bisa saling beramah tamah, duduk berdekatan, saling mendoakan saudara2 kita seaqidah, dengan harapan setelah selesai melaksanakan sholat jum'at kita dapat mengaplikasikan nilai2 akhlak yang diajarkan Alllah melalui pelaksanaan jumat itu.

Demikianlah pesan moral dan pesan spiritual yang terdapat dalam ibadah atau sholat jum'at.
Sekarang mari kita tanyakan kepada diri kita masing-masing, sudahkah kita dapat mengambil dan menerapkan dalam kehidupan kita pesan moral dan pesan spiritual dalam ibdah yang telah kita lakukan?
 
semoga Allah senantiasa melimpahkan keberkahan dan kemuliaan hidup. amin

Rabu, 02 Juni 2010

Bahagia dengan Senyuman

from my blog: http://zulkiflihazmar.blogspot.com/

Pada zaman Rasulallah Saw, kecintaan umat Islam kepada Rasulallah dan perkembangan agama Islam sangat kuat selalu, hampir semua umat Islam yang mengikuti perjuangan bersama Rasulallah terutama para sabahat berlomba-lomba berbuat kebaikan demi untuk menegak agama Islam yang bawa oleh Sang Rasul. Mereka menyerahkan harta, pikiran, bahkan nyawa sekalipun mereka rela demi membela Islam. Ini semua mereka lakukan semata mata mengharapkan ridho dari Allah Swt dan mengharapkan balasan menjadi ahli surga jannatunna'im.

Pada suatu ketika datang lah salah seorang sahabat yang miskin mengadu kepada Rasulallah Saw, dia mengatakan " Ya Rasulalllah, ketika Engkau perintahkan kepada kami sholat, sebagaiman orang kaya sholat kami sholat, ketika Engkau perintahkan kami puasa sebagaimana orang kaya puasa, kami puasa, akan tetapi ketika Engkau perintahk kami sedekah sebagaimana orang kaya sedekah, kami tidak sangguh ya Rasulallah. Lalu Rasulallah mengatakan "Senyum untuk saudaramu adalah sedekah". (dikutip dari hadis Muslim).

Alangkah indahnya ajaran Islam itu, sungguh luar biasa, tidak ada pasksaan kepada umatnya untuk melakukan amal kebaikan. Sebagai umat Islam kita diminta melakukan amal saleh itu sesuai dengan kemampuan kita.

Dari cerita itu dapat ambil pelajaran barharga, jangan selalu berkecil hati ketika kita melihat orang-orang yang kaya bisa mendarmakan harta kapan saja, terus kita berkata dalam hati bahwa "ini tidak adil, kalau saya  kaya pasti saya bisa bersedekah seperti seorang-orang kaya" (tapi itu juga belum tentu karena banyak juga orang kaya yang pelit beramal sholeh dan berbuat baik). Dengan kondisi yang ada kita tidak melalukuan kebaikan apa-apa, padahal nikmat yang lain kita punya, seperti pikiran yang cerdas, mungkin dengan pikiran yang kita punya bisa memberikan saran-saran kepada saudara kita yang memerlukan dan kita masih bisa tersenyum, mungkin dengan kita tersenyum ketika bertemu dengan orang, orang tersebut merasa senang, bahagia. Dan masih banyak hal-hal yang kecil yang masih bisa kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari dan itu menjadi amal kebaikan buat kita.

Dalam kehidupan sehari-hati, sering sekali kita menemukan orang-orang yang sulit untuk senyum. kenapa orang-orang sulit sekali untuk tersenyum? Apakah senyum itu perlu biaya? atau membutuh tenaga yang ekstra? 
Kembali kepada kita masing-masing untuk menjawabnya.

Terkadang sering terlihat orang-orang yang berpapasan mau masuk ke masjid, memasang wajah yang dingin tanpa eksperi, sedang mereka saling bertatap muka, tidak ada senyum yang terlihat dari bibir mereka, ini sungguh mengherankan! tapi itu lah kenyataan.

Mari kita biasakan diri kita ketika bertemu dengan orang lain, selalu tersenyum dan ucapkan lah salam ketika bertemu dengan saudara-saudara kita sesama muslim. 
Senyum itu merupakan berbuatan yang sangat mudah dilakukan tapi bisa membawa banyak kebaik, baik diri kita dan orang lain. Mungkin bisa jadi ada orang berniat jahat sama kita tapi karena kita tersenyum kepadanya, dia tidak jadi berbuat jahat sama kita.

Senyumu adalah cerminan kebahagian hatimu.
Hiasilah hari-hari kita selalu dengan senyuman.

Selasa, 27 April 2010

Sahabat Sajati, Idaman Hati

Dalam menjalani kehidupan ini tidak bisa dijalani dengan seorang diri, tapi di butuhkan patner atau sahabat. Menemukan seorang sahabat yang baik itu bukan sesuatu hal yang mudah, tidak semua orang yang kita kenal bisa dijadikan sahabat, setiap orang yang bersahabat pasti mengharapakan ada nilai positip dari terjalinnya persahabatan itu. Alangkah indahnya sebuah persahabatan jika didalamnya terdapat saling nasehat tentang iman, pentingnya mengingat mati, kepastian hari akhir dan segala hal tentang kebenaran hakiki termasuk segala kebaikan. Diri terasa dihibur dan juga digentarkan.
Ada beberapa ciri-ciri sahabat yang baik itu yang disapaikan oleh sabahat Rasullallah saw, diantaranya:
“Temanmu yang sesungguhnya adalah orang yang mau melarangmu dari berbuat dosa dan musuhmu yang sebenarnya adalah orang yang membujukmu untuk berbuat maksiat.” (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)

“Tiada kebaikan dalam persahabatan yang tidak diikuti saling menjaga dari kejelekan.” (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)

“Budi pekerti yang baik itu adalah dengan menampakkan wajah yang berseri-seri, selalu berbuat kebaikan dan menahan diri dari melakukan gangguan terhadap saudaranya.” (Sayyidina Abdullah Ibnul Mubarak)

“Setiap orang yang membuatmu lalai dari taat kepada Tuhanmu adalah musuh dalam selimut, sekalipun ia menampakkan diri sebagai kawan yang jujur dan ikhlas.” (Salafunasshalihin)
Sungguh setiap orang mendambakan mempunyai sahabat yang mempunyai ciri seperti di atas. Kenyataan yang kita rasakan banyak sekali sahabat-sabahat yang menggiring kita ke arah yang kurang baik. Alangkah indahnya seorang sahabat, yang ketika kita berbuat salah ia menegur dan menasehati, bukan karena rasa benci, namun karena begitu cintanya ia terhadap kita sehingga tak bosan-bosannya mengingatkan akan sebuah kebenaran. Terkadang kita terlupa, termakan oleh egoisme diri, merasa lebih baik, lebih banyak makan asam garam, sehingga menafikan sebuah kebenaran yang sebenarnya datang dari Alloh SWT dan Rosul-Nya lewat lidahnya.
Alangkah indahnya seorang sahabat, yang mau ikut menangis bersama, ketika melihat sahabat lainnya jatuh dalam kubangan nista dan dosa, merasa kasihan, bukan kebencian hingga bergetar bibir menahan tangis dan kesedihan, terluka jiwa yang fitrah oleh tajamnya belati hawa nafsu. Akan tetapi sangat sulit sekali menemukan seorang sahabat seperti itu, kebanyakan mereka mau senang dan tertawa bersama, namun ketika kita dalam kesediahan mereka menjahui kita.

Alangkah indahnya petunjuk Rosululloh SAW perihal memilih sahabat. Beliau umpamakan dengan penjual minyak wangi dan pandai besi. Jika berteman dengan penjual minyak wangi, minimal akan mendapat dan mencium wanginya. Berteman dengan seorang pandai besi, bisa-bisa percikan apinya mengenai tubuh dan juga kedapatan bau busuknya. Sungguh beruntung seseorang yang mendapatkan sahabat sejati, yang memuji dibelakangnya dan mengoreksi didepannya.

Saudaraku, siapakah yang telah menjadi sahabat masing-masing dari kita saat ini?
Mari kita evaluasi, sudahkah kita menjadi sahabat yang baik buat sahabat kita?
Jangan berharap mendapatkan seorang sahabat yang baik dan mengerti tentang kita sedangkan kita sendiri tidak pernah berusaha untuk menjadi seorang sahabat  terbaik buat sahabat kita sendiri.

from my blog:  http://zulkiflihazmar.blogspot.com/

Selasa, 20 April 2010

Cara yang Ampuh dalam Menghadapi Kesulitan Hidup

Dalam al-Quran, sebenarnya Allah telah memberikan kita tuntunan untuk mampu menghadapi situasi atau kondisi kesedihan, kecemasan, dan perasaan tidak nyaman akibat cobaan dan ujian hidup. Misalnya sebelum Allah menjelaskan al-Baqarah 155, Allah mengawali dengan kesiapan kita menghadapi cobaan dan ujian hidup di al-Baqarah 153:
”Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
Ayat di atas merupakan strategi dan cara yang dianjurkan Allah saat menghadapi kesulitan dalam hidup, yaitu dengan sabar dan shalat. Dalam sabar terdapat energi yang sangat dahsyat sehingga dijamin oleh Allah bahwa kesabaran akan memberikan kekuatan saat seseorang dalam keadaan sulit. Demikian halnya dengan shaat, yaitu merupakan sarana yang paling efektif untuk seseorang mengadukan prihal kehidupannya kepada sang Kholiq sekaligus memohon petunjuk dariNya untuk mampu menghadapi setiap kesulitan hidup.
Terdapat juga ayat yang juga menjelaskan tentang semangat usaha untuk keluar dari kesulitan hidup, dengan catatan harus selalu berusaha dan berdoa dengan sungguh-sungguh sampai mendapatkan kemudahan dalam hidup.
”Bukankah kami Telah melapangkan untukmu dadamu? dan kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu yang memberatkan punggungmu dan kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,  sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap." (al-Insyiroh: 1-8)
Kemudian terdapat beberapa ayat al-Quran yang menjelaskan bahwa apapun yang terjadi di muka bumi ini atas kehendak Allah Yang Maha Kuasa, termasuk bencana, musibah taupun ujian dan cobaan hidup. Hal ini, memang perlu penegasan oleh Allah agar setiap yang tertimpa musibah mengembalikan keadaannya yang lemah dan tidak berdaya kepada Allah. Dengan demikian, akan bertambah kualitas keimanan seseorang kepada Allah dan tentu akan semakin dekat dengan Allah.
”Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (Tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan Telah tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (al-Hadid: 22)
”Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurniaNya. dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Yunus: 107)
Berkaitan dengan situasi atau kondisi kesedihan yang dialami manusia dalam menjalani kehidupannya, maka Allah memberikan tuntunan terapi untuk bisa keluar dari kesedihan dan kecemasan tersebut, yaitu dengan meningkatkan kualitas iman, ibadah, dan amal saleh.
”(Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, Maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (al-Baqarah: 112)
Artinya: ”Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, Maka Sesungguhnya ia Telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. dan Hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan.” (Luqman: 22)
”Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, Maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (al-Baqarah: 274)
Berdasarkan ayat-ayat di atas, maka jelaslah bahwa Allah telah menuntun kita untuk bisa menghadapi segala keadaan hidup, terutama kesedihan atau kesusahan, yaitu dengan meningkatkan ibadah kita kepadaNya.
Sebagai seorang  yang beriman seharusnya menyadari bahwa ibadah bukan hanya sekedar bentuk ketaatan dan kepatuhan kepada Allah, tetapi ibadah memiliki kaitan erat dengan ketenangan dan kebahagiaan hidup manusia. Kesadaran tersebut sangat penting agar setiap hamba mampu menghadirkan kekhusyuan, keikhlasan, syukur, dan rasa tanggung jawab dalam melaksanakan kewajibannya kepada Allah. Demikian halnya dengan ’amal saleh’ yang banyak sekali diungkapkan dalam al-Quran yang merupakan semua kebaikan yang dilakukan oleh seseorang karena keimannya tentu juga memberi pengaruh positif terhadap keberlangsungan hidup seseorang dalam menghadirkan kebahagiaan hidupnya.
Seorang yang kaya sesungguhnya bukanlah kaya harta tapi kaya amal saleh. Seribu kebaikan yang dilakukan oleh seseorang dalam setiap hari hidupnya, berarti seribu kebahagiaan sudah dia hadirkan dalam hidupnya dan seribu keburukan dia lakukan, sesungguhnya sudah seribu penderitaan telah dia hadirkan.
Sebagai seorang yang beriman tentu harus meyakini apa yang telah dijelaskan Allah dalam kitab suciNya. Dengan demikian, mudah-mudahan setiap kesedihan akan berakhir dengan kebahagiaan.
oleh: Dr. H. Andian Parlindungan, MA 

from My blog: http://zulkiflihazmar.blogspot.com/

Rabu, 07 April 2010

Hidup Bahagia dan Jangan Bersedih Hati Sayang

Kita sering merasakan perasaan tidak nyaman, sedih, gelisah, cemas, takut, dan was-was karena beragam macam problematika kehidupan yang kita hadapi, meskipun sebenarnya kita sangat menyadari bahwa kehidupan di atas muka bumi ini mustahil tanpa ujian dan cobaan hidup. Disadari ataupun tidak disadari sebenarnya ujian dan cobaan hidup memiliki kontribusi yang sangat luar biasa dalam merubah kehidupan seseorang.
Beberapa pelajaran penting sering kita temukan dalam kehidupan kita sehari-hari, misalnya seorang wanita justru menemukan kesuksesan hidupnya pasca perceraiannya dengan suaminya atau seorang anak menemukan kesuksesan karena dorongan hidup saat mengalami kemiskinan. Bahkan, seorang pereman menemui jalan kehidupannya kembali setelah mengalami penderitaan suatu penyakit.Tidak hanya itu, yang tidak kalah penting bahwa cobaan dan ujian hidup terkadang turut membentuk kepribadian seseorang untuk bisa lebih menghargai hidup memahami arti ikhlas, sabar, syukur, tawakal, tawadhu’, dll. Banyak sekali kisah-kisah teladan dalam kehidupan kita yang sebenarnya menjelaskan kepada kita tentang hikmah dibalik sebuah cobaan dan ujian hidup.
Allah Swt., dalam kitab suciNya al-Quran menjelaskan bahwa ujian hidup adalah sebuah keniscayaan yang pasti dihadapi setiap insan. Tidak ada manusia yang tidak mengalami ujian hidup, sepanjang keberlangsungan hidup seorang anak manusia tentu sepanjang itu pula ujian hidup pasti dia hadapi, walaupun sebenarnya tingkat kesulitan cobaan dan ujian hidup tersebut sesuai dengan kadar keimanan dan kualitas spiritual seseorang, artinya bahwa Allah tidak akan menguji seseorang di luar batas kemampuannya.
Artinya: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”. (al-Baqoroh, 2:155)
Artinya: ”Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.”
Ayat pertama menjelaskan tentang kepastian adanya cobaan dan ujian hidup dari Allah kepada manusia untuk menguji kesabaran manusia. Adapunn ayat kedua menjelaskan bahwa cobaaan dan ujian tersebut tentu sebatas kemampuan seorang hamba memikulnya.
Dalam sebuah hadis ditegaskan, dari Abu Sa’id dan Abu Hurairoh r.a. katanya, “keduanya mendapat keterangan dari Rasulullah saw. Katanya, “Seorang mu’min yang tertimpa musibah, seperti kepedihan, kesusahan, dan duka cita termasuk kesusahannya yang memusingkannya tiap-tiap demikian mengampunkan dosanya.” (HR. Muslim)
Dalam hadis Rasulullah saw yang lain dijelaskan bahwa Dari Aisyah r.a katanya: “Bersabda Rasulullah saw.: ”Tiap-tiap musibah yang diderita seorang muslim, menggugurkan dosanya termasuk duri yang menusuknya.” (HR. Muslim)
Demikianlah beberapa hikmah dibalik cobaan dan ujian hidup yang dihadapi oleh seseorang. Sungguh dalam setiap ujian pasti terdapat kandungan mutiara yang tidak ternilai harganya. Seseorang tidak akan merasakan indahnya senyuman kalau tidak pernah mengalami pahitnya sebuah tangisan, atau seseorang tidak akan pernah merasakan indahnya kebahagiaan kalau tidak pernah merasakan getirnya sebuah penderitaan, dan seseorang tidak akan pernah merasakan nikmatnya sebuah kesehatan kalau tidak pernah merasakan sakit dan seterusnya.
Berdasarkan uraian di atas, tentu kita diingatkan agar bersiap dan kuat menghadapi setiap ujian dan cobaan hidup, walaupun tidak dapat dinafikan bahwa dampak psikologisnya adalah kesedihan, ketakutan, dan dll. Sebenarnya, hal tersebut sangat wajar terjadi pada diri seseorang tatkala menghadapi cobaan dan ujian hidup, namun kesedihan, kecemasan, ataupun kekhawatiran tersebut tidak boleh sampai menggerogoti kehidupan seseorang, sehingga mengganggu kenyamanan dan ketenangan hidupnya.
Oleh: Dr. H. Andian Parlindungan, MA 
from My blog: http://zulkiflihazmar.blogspot.com/
 

Rabu, 10 Maret 2010

Kasih Sayang Allah melebihi Kasih Sayang Seorang Ibu Kepada Anaknya.

Setiap makhluk yang diciptakan Allah di muka bumi ini pasti sudah di persiapan oleh Allah segala kebutuhaan yang diperlukan oleh makhluk tersebut, termasuk juga manusia. Semua manusia yang lahir dan hidup di atas bumi ini sudah disediakan oleh Allah, siapa jodohnya, bagaimana rezeki dan kehidupannya, dan sebangainya. Sekarang kembali kepada manusianya, apakah ia mau berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan fasilitas yang telah disiap oleh Allah tersebut.

Untuk mendapatkan fasilitas itu di butuhkan perjuangan, pengorbanan dan tidak akan mungkin segala fasilitas itu datang dengan sendirinya. Terkadang, Allah memberi nikmat itu melalui ujian yang berat, jika mampu melewati ujian itu, maka akan mendapatkan kebaikan yang luar biasa.
Ketika mendapatkan ujian, kita sering berpikir bahwa Allah tidak sayang kepada kita kerena Dia telah memberikan ujian yang menurut kita ujian itu terlalu berat untuk kita, tapi kita jarang sekali berpikir bahwa ujian itu adalah merupakan wujud dari kasih sayang Allah kepada sang hamba kerana dengan adanya ujian itu biasanya sang hamba sadar dan mendekatkkan diri serta mohon pertolongan kepada Sang Kholik.

Nabi Saw pernah mengatakan "ketika Allah mencintai hamba-Nya, Ia pasti akan mengujinya". (HR. Muslim). Jika kita mengetahui hal itu, seharusnya kita bersyukur ketika menerima sebuah ujian, akan tetapi pada umumnya banyak yang tidak mengetahui dan menyadari hal itu.

Dalam menghadapi ujian yang di berikan Allah tersebut, manusia selalu lemah dan berputus asa dan mengadukan serta memohon pertolongan  kepada Tuhannya agar bisa keluar dari masalahnya. Namun setelah Allah berikan jalan keluar dari ujian itu, biasanya manusia lupa bahwa ia pernah menderita dan mendapat ujian, lalu ia melupakan Tuhannya. Jika ia mendapatkan ujian kembali maka ia kembali kepada Tuhannya, begitulah seterusnya.

Walaupun seperti itu sikaf manusia, sering melupakan Allah, jarang bersyukur ketika mendapat nikmat, berkeluh kesah ketika mendapatkan ujian, namun Allah tetap memberikan fasilitas hidup kepada orang-orang seperti, masih diberikan rezki, nikmat kesehatan, nikmat berkasih sayang, nikmat umur, nikmat berkeluarga  nikmat persahabatan dan lainnya. Ini menunjukkan bahwa Allah sungguh benar-benar sayang kepada hambanya melebihi kasih sayang seorang ibu kepada anaknya.
Ingatlah kepada Allah ketika kita senang dan mendapat nikmat agar ketika kita mendapat ujian dan kesulitan hidup, Allah akan mengingat kita dan memberikan jalan keluarnya.

Bahagia Dunia Akhirat.
from my blog: http://zulkiflihazmar.blogspot.com/
 

Senin, 01 Maret 2010

Belajar Ikhlas

"Iklas" merupakan sebuah kata yang sangat mudah di ucapkan tapi sulit untuk dilaksanakan. Kita sering sekali mengdengar orang-orang mengucakan kata Ikhlas dan sangat fasih sekali ketika ia mengucapkan kata tersebut.

Seperti contoh,  Ketika seseorang memberikan sesuatu kepada orang lain, misalnya sebuah buku. Pada saat buku itu di berikan ia berkata "Buku ini kuberikan kepadamu dengan Ikhlas". Namun beberapa hari kemudian ia memohon bantuan kepada orang ia beri buku itu, akan tetapi orang tersebut tidak bisa membantunya, lalu ia mengomel dan marah kepada orang itu serta mengungkit-ungkit kebaikan yang pernah ia perbuat kepada orang tersebut.

Apakah seperti ikhlas itu? 
Sebenarnya apa sih pengertian "Ikhlas" itu?

Sangat banyak sekali para ulama yang mendefenisikan kata ikhlas, namun pengertiannya tidak jauh berbeda. Intinya adalah menunjukkan seluruh ibadah yang di lakukan karena Allah bukan karena yang lain. Seperti yang di katakan oleh Sahl ibn Abdullah: "ikhlas adalah menjadikan seluruh gerak dan diam hanya untuk Allah SWT".

Pada umumnya orang sangat mudah sekali mengatakan ikhlas ketika melakukan sesuatu, tapi yang dilakukannya itu karena Allah  atau tidak? hanya dia dan Allah yang tahu. Mungkin alangkah baiknya jika kita melakukan sesuatu perbuatan baik, tidak perlu mengakatan bahwa "ini ikhlas" atau "saya sangat ikhlas melakukanny", dan seterusnya, biar lah Allah yang tahu atas apa yang kita berbuat karena ditakutkan ketika kita mengatakan itu ikhlas, maka sifat ria bisa muncul. Jika itu terjadi bisa rusaklah amal kebaikan yang telah kita lakukan, na'uzubillah min zalik.

Pada zaman Rasulallah Saw, di pinggir sebuah kota di Madinah hidup seorang fakir,  pengemis tua yang buta, beragama Yahudi. Si pengemis ini mempunyai kebiasaan ketika ada orang lewat atau mendikati dia, maka ia akan mengatakan: "tukang sihir Muhammad, penipu, pendusta Muhammad" akan tetapi setiap pagi juga Rasulallah Saw memberi makan si pangemis tua yang buta itu dan tentunya setiap pagi juga Rasulallah mendapatkan kata-kata yang menyakitkan dari mulut si pengemis tersebut.

Suatu ketika Rasulallah Saw meninggal dunia, lalu diangkatlah Abu Bakar menjadi Khalifah untuk meneruskan perjuangan Beliau. Abu Bakar ini adalah orang yang paling dekat dengan Rasulallah dan segala apa yang diperbuat oleh Rasulallah dilakukan juga oleh Abu Bakar.

Abu Bakar berbicara kepada anaknya Aisyah (yang juga istri Rasulallah Saw) " ayah rasa semua sunnah Rasulallah telah ayah lakukan". Lalu Aisyah berkata: "Belum ayah". Kemudian Abu Bakar bertanya: "apa itu sunnah Rasul yang belum ayah lakukan?" "memberi makan seorang fakir Yahudi di ujung kota Madinah", jawab Aisyah.

Abu Bakar kemudian pergi ke sana dan menemui pengemis tersebut, namun apa yang terjadi, ketika Abu Bakar mendekati pengemis itu muncullah kebiasaanya, "tukang sihir Muhammad, penipu, pendusta Muhammad", Abu Bakar sangat kaget sekali mendengar perkataan tersebut. Ketika Abu Bakar memberi makan kepada pengemis itu, lalu pengemis itu berkata: "Siapa kamu?" Abu Bakar menjawab: "saya adalah orang yang memberi makan kamu setiap harinya". "tidak! kamu bukan oranng yang memberi aku makan setiap harinya, karena orang yang memberi aku makan itu langsung menyuapkannya kemulutku" jawab si pengemis itu dengan santainya.

Abu Bakar meneteskan air mata mendengar pengakuan si pengemis tersebut, sungguh mulia akhlas Rasullallah, pikirnya. Lalu Abu Bakar mengatakan: "tahukah kamu siapa orang yang memberi makan kamu setiap harinya? itulah dia, Muhammad Saw, yang setiap harinya kamu caci dan kamu hina. Sekarang Beliau sudah meninggal dunia, kembali menghadap Allah". Mendengar penjelasan seperti itu, si pengemis itu menangis sejadi-jadinya dan menyesali perbuatan yang telah ia lakukan, kemudian langsung keluar dari mulutnya "Asyhadu allaa ilaa haillallah, wa asyhadu anna muhammadarrasulallah"

Subhanallah, sungguh sangat tinggi akhlak yang di contoh oleh Rasulallah. Itulah contoh perbuatan ikhlas yang sebenarnya.

Semoga kita bisa belajar dari carita ini dan mencontoh apa yang telah diperbuat oleh Rasulallah sebagaimana yang banyak tertera dalam hadits Beliau.

Semoga kita termasuk orang-orang yang Mukhlisin.
Amin. 
 Bahagia Dunia Akhirat.
from my blog: http://zulkiflihazmar.blogspot.com/

Kamis, 25 Februari 2010

Kembali Kepada Qur'an dan Hadis ( Kado dari Peringatan Maulid Nabi)

Sekitar 14 abad yang lalu seorang ibu yang bernama Aminah dari suku Quraisy melahirkan bayi yang bernama Muhammad tepatnya pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah. Kemudian selanjutnya pada tanggal tersebut dinamakan Hari Maulid Nabi atau hari kelahiran Nabi Muhammad Saw yang selalu diperingati oleh umat Islam di dunia, khususnya di Indonesia.
 
Berbagai acara diperbuat pada bulan Rabiul Awal tersebut; diantaranya: melantunkan salawat, mengadakan tabliq akbar, mengadakan kajian-kajian tentang sosok Nabi Muhammad, mengadakan tadabur, zikir dan sebagainya. Kegiatan yang paling umum dilakukan oleh umat Islam Indonesia adalah mengadakan tabliq akbar, mulai dilakukan oleh kalangan istana Presiden, kantor-kantor pemerintah maupun swasta sampai kepelosok ujung desa semuanya mengadakan peringatan Mualid Nabi Saw.
 
Dalam pelaksanaan Mualid Nabi di kalangan Ulama beragam pendapat, ada yang mengatakan, itu adalah perbuatan bid'ah yang tidak pernah dilakukan oleh Nabi dan ada yang mengatakan boleh-boleh saja yang penting tujuannya baik dan menunjukkan bukti cinta umatnya kepada Sang Rasul. Saya tidak mau membahas masalah khilafiah tersebut. Menurut saya semua itu kembali kepada diri kita masing-masing, kita mau ikut yang mana? yang penting jangan saling menyalahkan dan mengklim bahwa dirinya yang paling benar dan yang lain salah karena itu semua bisa memecah belah kesatuan umat Islam. Kebenaran yang hakiki ada di sisi Allah, biarkan lah Allah menilai segala amal perbuatan manusia.
 
Yang menjadi persoalan disini adalah: Mualid Nabi yang di lakukan itu hanya sebatas serimonial saja. Seolah-olah Nabi itu diingat hanya satu tahun sekali saja, setelah pulang dari menghadiri acara itu, kita pun lupa kepada Nabi dan akan diingat lagi tahun depan. Bahkan lebih gawat lagi, banyak diantara generasi muda umat Islam sekarang ini tidak tahu apa itu maulid Nabi serta kapan Nabi Muhammad Saw itu lahir.
 
Ada pelajaran penting yang bisa diambil dari memperingati maulid Nabi tersebut. Sebagai umat Islam yang mengaku bahwa Nabi Muhammad itu adalah utusan Allah, manusia suci dan panutan umat manusia, seharusnya kita menjadikan Beliau itu suri tauladan dan panutan hidup dalam kehidupan kita sehari hari-hari. Dari  mana kita tahu tentang kehidupan dan akhlaknya Nabi jika kita jarang sekali membaca, mengkaji dan memahami al-Qur'an dan Hadisnya? Bahkan mungkin ada yang tidak punya buku hadis sama sakali dan belum pernah membaca hadis-hadis Nabi. subhanallah, sungguh keterlaluan.
 
Seharusnya dengan adanya peringatan maulid Nabi itu, kita diingatkan agar mengkaji lebih dalam lagi tentang sunnah-sunnah beliau, mencontoh akhlaknya dan menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari, jika kita belum punya buku-buku hadis, maka dengan maulid nabi ini kita diingatkan untuk membelinya dan jika sudah punya, kita diingatkan untuk membaca dan mengkajinya, dan seterusnya.
 
Semoga dengan peringatan mualid Nabi kali ini, bisa menambah kecintaan kita kepada Nabi Muhammad saw dan menjadikan beliau sebagai suri tauladan yang abadi dalam kehidupan kita. Agar kita dapat menjadikan beliau sebagai suri tahuladan kita, kita harus mengetahui kehidupan beliau. Dari mana kita dapat mengetahuinya? Jawabannya adalah dari al-Qur'an dan Hadis.
 
Untuk itu marilah kita benar2 mengkaji dan memahami al-Quran dan Hadis Nabi, jika kita benar mengakui bahwa kita adalah umat Islam dan pengikut Nabi dan inti dari peringatan mualid Nabi Muhammad SAW adalah kembali menjadikan al-Qur'an dan Hadis sebagai pedoman hidup.

"Kitab (al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi orang yang bertakwa." (Qs. 2: 2)

Jumat, 19 Februari 2010

Kesulitan Merupakan Jembatan Menuju Kebahagiaan

Manusia adalah makhluk paling sempurna yang diciptakan oleh Allah Swt. Dalam menjalankan kehidupan ini tidak selamanya sesuai dengan keinginan manusia itu sendiri, terkadang ada senang, ada sakit, ada yang mudah ada yang sulit, ada yang bahagia, ada yang sedih dan seterusnya. Ketika mendapatkan kesenangan, manusia sering lupa bahwa itu adalah merupakan sebuah ujian dan ketika mendapatkan kesulitan baru sadar bahwa manusia itu butuh sesuatu yang dapat mengarahkannya agar bisa keluar dari kesulitan tersebut. Pada umumnya orang menganggap bahwa kesulitan yang ia hadapi adalah merupakn penghalang jalannya menuju sebuah kesuksesan yang akan dia tuju, sementara dia sering lupa bahwa dibalik kesusahan dan kesulitan hidup yang dihadapi itu akan ada hikmah dan pelajaran hidup yang besar dan sangat berharga yang akan diperoleh di kemudian hari jika dia bisa bersabar dan ikhlas dalam menjalani kesulitan itu.

Sifat manusia yang sering terlihat adalah tidak sabar dalam menghadapi sebuah proses yang panjang dalam mencapai sebuah kebahagiaan, mau serba instant. Fenomena ini dapat terlihat dari program yang dibuat oleh terlevisi tanah air akhir-akhir ini. Siapa sih yang tidak kepingin bahagia? Apa mungkin sebuah kebahagiaan bisa datang begitu saja tanpa ada perjuangan? Apakah kebahagiaan itu bisa di ukur dengan banyak materi?
Seharusnya pertanyaan-pertanyaan seperti itu dapat dijawab dengan baik sebelum membuat sebuah standarisasi suatu kebahagian. Contoh, dimana dibutuhkan sebuah perjuangan keras agar dapat merasakan sebuah kelezatan. 

“Durian” semua orang pasti familiar dengan kata tersebut dan pasti teringat dengan enak rasanya serta harum baunya sebuah durian. Jika disuguhin sebuah durian pasti tidak sabar untuk menikmati kelezatannya. Akan tetapi pernahkan kita berpikir ada pelajaran berharga yaitu filosofi dari buah durian.

Pada umunya setiap orang pasti tau bagaimana bentuk durian, agak bulat, mempunyai duri yang tajam, warna kulitnya kuning tua agak kecoklatan, aromanya menusuk hidung dan isinya terasa lezat sekali.
Untuk memakan dan menikmati buah durian dibutuhkan proses yang harus dilalui, pertama sekali harus mencari tahu atau membeli durian yang paling baik, setelah itu pasti akan berusaha untuk membuka atau membelah durian itu agar isinya bisa dinikmati. Durian itu mempunyai duri yang tajam sekali, jika tidak tau cara untuk membelahnya pasti tangan kita akan terkena durinya, lalu tangan kita terluka dan tidak bisa membukanya dengan asal-asalan sebab bisa-bisa isinya berantakan. Jika itu terjadi pasti tidak akan bisa menikmati kelezatan durian tersebut. Akan tetapi jika telah mengetahui teori untuk membukanya pasti hal-hal diatas tidak akan terjadi dan isinya bisa dinikmati dengan sukaria.

Dalam menghadapi sebuah kesuliatan hidup, seharusnya kita tahu bagaimana cara paling baik untuk mengatasinya dan keluar dari kesulitan hidup yang sedang dihadapi, seperti membelah durian tersebut, jika seseorang sudah tahu cara yang tepat untuk membelahnya pasti akan dapat menikmati kelezatannya dan hasilnya bisa dinikmati oleh orang-orang disekitarnya. Untuk itu, kita sebagai makhluk yang diberi akal dan pikiran oleh Allah swt dapat mengambil pelajaran dari apa-apa yang telah diciptakan oleh-Nya

Hidup di atas dunia ini pasti penuh dengan masalah dan kita tidak bisa menghindar atau berdoa supaya hidup ini dijalani tanpa masalah. Akan tetapi yang paling penting bagaimana kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran penting dari setiap masalah yang di hadapi agar dikemudian hari jika mendapati masalah yang sama, kita sudah mempunyai solusi yang tepat untuk mengatasinya.

Kebahagiaan pasti akan bisa dirasakan oleh setiap orang, tergantung sejauh mana orang itu dapat menjadikan kesulitan yang dihadapi sebagai jembatan untuk menuju sebuah kebahagaian sebab tidak akan tahu arti sebuah kebahagian jika tidak pernah merasaka kesulitan dan setiap kebahagian pasti membutuhkan perjuangan dan setiap perjuangan membutuhkan pengorbanan dan tidak akan berarti sebuah pengorbanan jika dilakukan tanpa keikhlasan.
Selamat berjuang.

Bahagai, bahagia....Damai.

Sukses selalu. Amin.

Senin, 08 Februari 2010

Harga Segelas SUSU

Manusia mempunyai banyak sifat yang di tampilkan dalam kehidupan sehari-harinya. Ada yang baik dan ada yang buruk. Memberikan sesuatu kepada orang lain kemudian berharap balasan dari orang tersebut merupakan salah satu sifat yang kurang baik untuk dipelihara. Jika sifat tersebut dilestarikan maka segala yang diperbuat akan mengharapkan balasan dan jika tidak mendapatkan balasan akan merasa kecewa telah melakukan perbuatan tersebut. Sebenarnya hal tersebut tidak akan menjadi masalah jika semuanya diserahkan kepada Allah untuk membalasnya, jika diharapkan sang makhluk untuk membalasnya, tidak selamanya bisa terwujud karena sang makhluk punya keterbatasan. Sebaiknya segala perbuatan baik yang sudah dilakukan jangan diingat lagi ikhlaskan semuanya dan berharaplah kepada Allah untuk memberi balasan atas apa yang telah di perbuat karena Allah lah yang Maha tahu apa sebenarnya yang baik untuk diri sertiap makhluknya. Insya Allah, Allah akan membalas setiap perbuatan yang telah di lakukan. Balasan dari Allah bisa didapat di dunia dan bisa juga akan di dapat di akhirat. 
Alkisah: Di salah satu komplek perumahan yang lumayan mewah hidup beberapa keluarga. Suatu ketika di salah satu rumah di datangi oleh seorang anak remaja yang kegiatannya sehari-harinya sebagai pemulung dengan berpakaian kusan, lusuh dan agak berantakan. Lalu anak tersebut mengetuk pagar dan dihampiran oleh pembantu rumah itu, kemudian anak itu mengatakan ia membutuhkan segelas air putih untuk diminum karena ia sangat kehausan. Lalu pembantu itu masuk kedalam rumah dan melaporkan kepada ibu yang punya rumah. Kemudian ibu yang punya rumah itu keluar menemui anak remaja tersebut dengan membawakan segelas susu dan sepiring makanan, lalui ibu itu memberikannya kepada anak tersebut sambil tersenyum dan anak remaja itu meminum susu dan menghabiskan makanan itu dengan hati yang sangat gembira, kemudia anak itu pergi meninggalkan ibu tersebut sambil memperhatikan orang yang telah memberikan sesuatu yang sangat berharga pada hari itu. Entah apa yang dipikirkan oleh anak remaja itu terhadap ibu tersebut.
Perjalan waktu yang panjang banyak membuat perubahan dalam kehidupan ini, yang dulu orang kaya bisa jadi miskin dan sebaliknya, yang dulunya sehat bisa menjadi sakit dan sebaliknya, yang dulu muda sekarang menjadi tua dan seterusnya. Sekitar 25 tahun kemudian, Ibu yang memberikan segelas susu kepada seorang pemulung itu mengalami perubahan hidup, dahulu hidupnya serba berkecukupan sekarang hidup seadanya, dulu sehat sekarang sudah sakit-sakitan, suatu ketika ia terkena penyakit yang berat dan  di rawat disebuah rumah sakit, setelah diperiksa, dokter memutuskan ibu itu harus harus dioperasi. Ia kaget dan jadi ketakuatan karena dia tidak mempunyai biasa untuk itu, kemudian ia berdia kepada Allah agar diberi jalan keluar yang terbaik atas apa yang dihadapinya. Operasi pun selesai dengan sukses dan kondisi kesehatan itu mulai membaik, pihak rumah sakit pun mempersilahkan ibu itu pulang. Mendengar berita seperti itu, ibu tersebut bingung dan keheranan, hatinya berbicara "saya kan belum bayar biayanya, kenapa saya diperbolehkan pulang? lalu ia menanyakan semuanya kepada pihak rumah sakit, lalu pihak rumah sakit mengatakan bahwa semua biaya perobatan ibu sudah diselesaikan oleh dokter yang mengoperasi ibu dan dokter tersebut menitipkan sepucuk surat untuk ibu. Dalam keheran itu, lalu ibu itu membaca surat tersebut, di bagian bawah surat itu tertulis kata "Ibu jangan heran seluruh biaya perobatan itu selama di rumah sakit sudah di bayar dengan SEGELAS SUSU. semoga ibu cepat sembuh. Wasalam. dr Rian Kusuma......".
Ternyata yang menanggung biasa perobatan ibu itu adalah orang yang ia beri susu beberapa puluh tahun yang lalu dan sekarang anak remaja itu sudah menjadi seorang dokter yang sukses.
Subhanallah, semoga kisah tersebut bisa memotivasi kita agar selalu berbuat baik dengan ikhlas tanpa pamrih.

Kamis, 04 Februari 2010

Persahabatan

Mencari sabahat sangat lah mudah jika dibandingkan dengan mempertahankan sebuah persahatan yang sudah di jalin. Di era globalisasi ini sangat banyak sekali fasilitas yang dapat di gunakan dalam mencari teman dan sahabat.
Di zaman sekarang ini pada umumnya orang mau berteman itu jika ada manfaat yang bisa di ambil, dalam artian sangat mudah sekali mencari teman dalam hal untuk bersenag-senang, ketawa, hura-hura, jalan-jalan dan lainnya. Akan tetapi untuk mencari teman dalam hal berbagi dalam kesusahan dan kesulitan sangat la sulit sekali.
Jika kita sudah mempunyai teman atau sahabat yang baik serta saling pengertian dengan kita dan dapat juga menjadi tempat berbagi masalah dengannya, pertahankan dan tingkatan hubungan kearah yang lebih baik lagi menjadi sahabat karib atau saudara. Dalam menjalin hubungan persahabatan sangat diperlukan saling pengertian serta kejujuran agar persahabatan itu berjalan dengan baik, jika kedua faktor tersebut diabaikan maka persabatan itu tidak akan bertahan lama bahkan antara satu dan yang lainnya ada yang merasa dirugikan.
Dalam Agama Islam menjalain persabatan itu sangat di anjurkan sekali, sebagimana firman Allah dalam surat al-Hujurat (49) ayat 13: " Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah adalah orang yang paling bertakwa diantara kamu..."
Dari ayat ini sangat jelaskan sekali anjuran agar kita boleh berteman dengan siapa saja, tetapi sebelum akhir ayat itu Allah kunci dengan kata "takwa". Ini menunjukkan bahwa landasan untuk menjalin sebuah persahabatan adalah Iman dan mengharap ridho dari Allah, bukan karena mengharapkan sesuatu darinya. Jalin persabatan itu karena kita cinta kepada Allah.

Minggu, 31 Januari 2010

Mengelola Tantangan Menjadi Kebahagiaan

Ketika anak manusia lahir kedunia ini pada umumnya ia menangis, secara sepintas bisa diartikan bahwa setiap manusia yang lahir ke dunia pasti akan menjalani beban hidup yang cukup berat. Ini kelihatan sekali dalam kehidupan sehari-bari, banyak manusia merasa frustasi ketika menghadapi suatu masalah padahal jika dilihat secara akal sehat masalah yang di hadapi itu tidak lah begitu berat dan penyelesaiannya tidak lah serumit yang dipikirkannya. Pada umumnya ketika menghadapi suatu masalah, belum mengatahui akar permasalahannya secara rinci, sudah mengalami stress berat, panik, frustasi, lemas dan tidak bisa berpikir jernih. Jarang sekali ada manusia ketika menghadapi suatu permasalah, ia tetap menunjukkan ketenangan walaupun ia terus berpikir bagaimana mencari solusi penyelesaian masalah yang sedang ia hadapi itu.
Alkisah, pada suatu masa tepatnya di salah satu belahan dunia, hidup seorang laki-laki yang mengalami pensiun dini. Setelah mengambil uang pesangon dari mantan perusahaan tempat ia bekerja, ia pun mencari peluang usaha atau investasi agar uang pesangonnya tidak habis begitu saja. Lalu ia membaca iklan di koran yang isinya menjual sebidang tanah dengan harga murah. Ia sangat tertarik untuk membeli tanah tersebut dan uang pesangonnya juga mencukupi untuk membelinya. Tanpa memeriksa kondisi tanah tersebut, dia langsung menemui pusahaan yang ingin menjual tanah itu dan membayarnya kontan dengan uang pesangonnya.
Namun ketika ia memeriksa tanah yang baru ia beli itu, dia langsung kaget dan shock. Tanah itu rusak dan tidak bisa dimanfaatkan. Tanah itu tidak ada sumber air, tandus, tidak rata, dan penuh dengan ular berbisa yang besar dan menakutkan. Akhirnya ia pulang ke rumahnya dengan lemas dan merenungi musibah yang sedang menimpanya. Kemudian ia berpikir, bagaimana caranya tanah yang barusan ia beli itu bisa menghasil sesuatu yang berharga dengan keadaan tanah yang seperti itu, lalu ia menemukan ide yang baik. Dia memutuskan untuk menjadikan tanah tersebut sebagai tempat berternak ular. Ia pun  mengikuti berbagai training berternak ular dan memulai pekerjaannya dengan semangat yang tinggi.
Apa yang terjadi? Beberepa waktu kemudian, orang tersebut benar-benar menjadi pengekspor ular besar ternama yang banyak melakukan kontrak dengan berbagai kebun binatang. Tempat peternakannya juga menjadi tujuan pabrik sepatu, tas dan ikat pinggang untuk membeli kulit ularnya. Ia juga mendirikan laboratorium di dalam peternakannya itu, mengumpulkan bisa ular dan menjualnya ke pabrik obat. Selain itu, ia juga menjadikan perternakannya itu sebagai kawasan wisata rekreasi yang indah mempesona. Semua itu mendatangkan pemasukan yang jauh lebih besar jika dibandingkan ketika tanah itu ditanami.
Pada umumnya banyak orang ketika menghadapi suatu persoalan, dia langsung membuat kesimpulan sebelum mempelajari tentang seluk beluk persolan tersebut. Dia akan mengalami frustasi di awal sebelum menghadapi persoalan ini. Untuk itu mari di rubah cara pola pikir yang ada dalam benak kita, hadapi dan jalani dahulu setiap persoalan yang di hadapi, jangan berpikiran yang macam-macam dahulu sebelum memulai penyelesaian. Jalani semuanya dengan jalan dan prosedur yang baik lalu lihat hasilnya.
Selamat mencoba. Semoga kita semua selalu berpikiran positif dalam menghadapi setiap persolan. Amin.

Senin, 18 Januari 2010

Mutiara Indah dibalik Ujian Hidup

Kenikmatan yang diterima tidak semalanya berbentuk menyenangkan, terkadang sering kali kenikmatan itu muncul dalam bentuk musibah. Sungguh, banyak kebaikan yang tersembunyi dibalik bencana yang menimpa seseorang. Akan tetapi pada umumnya orang tidak bisa menerima dengan lapang dada atau berpikir positif  terhadap setiap musibah yang ia terima. Ketika mendapatkan suatu musibah, ia merasa frustasi, kecewa, bersedih, kesal, bahkan sampai ada yang berpikiran bahwa Allah tidak sayang kepadanya dan berpikir bahwa musibah yang diterimanya itu tidak ada kebaikan buat dirinya. Setiap orang yang hidup pasti akan mendapatkan masalah hidup berupa musibah atau cobaan lainnya. Hanya sedikit orang saja yang ketika mendapatkan musibah, ia tetap tersenyum dan bersyukur kepada Allah dan menyadari bahwa musibah yang ia hadapi belum ada artinya jika dibandingkan dengan nikmat yang Allah berikan kepadanya, ia selalu berpikir positif atas segala musibah yang ia terima, tidak berputus asa bahkan ia melalukan introfeksi, "mungkin karena kelalaian dan kesalahan saya makanya hal ini terjadi, kedepan saya harus lebih teliti lagi",  ia menyadari bahwa keadaan hari ini adalah yang terbaik dalam hidupnya dan selalu berpikir "ada hikmah apa ya yang akan diberikan Allah atas musibah yang saya terima saat ini?" Ia tetap optimis menjalankan kehidupannya.
Salah satu contoh yang mungkin ada diantara kita yang mengalaminya: Ada sebagian orang ketika ia gagal masuk salah satu Perguruan Tinggi yang ia senangi, ia sedih, menangis, mengurung diri di kamar, tidak mau mencoba Perguruan Tinggi yang lain dan ia berpikir bahwa dengan kegagalan ini, maka tamat lah masa depannya. Dengan berbagai upaya orang-orang sekitarnya mengingatkannya serta dinasehati oleh keluarga dan dimotivasi oleh teman-temannya maka dengan berat hati ia mencoba untuk masuk ke Perguruan Tinggi yang lain dan ia pun di terima di Perguruan Tinggi yang tidak direncakannya itu. Seiring berjalannya waktu, ia pun menyelesaikan study itu dengan hasil yang sangat memuaskan dan setelah selesai sarjana ia melamar di salah satu perusahan asing yang terkemuka, setelah diseleksi ia di terima di Perusahan tersebut dan beberapa tahun kemudian ia diangkat menjadi salah satu pimpinan di Perusahaan itu dan mendapatkan berbagai fasilitas hidup. Setelah mendapakan kesuksesan dan kesenangan itu, barulah ia menyadari bahwa kegagalan masuk Perguruan Tinggi ia derita beberapa tahun yang lalu dapat mengantarkannya kepada kesuksesan yang luar bisa di saat sekarang ini. Ternyata lulusan Jurusan yang ia inginkan di Perguruan Tinggi yang ia tidak lulus itu, peluang untuk bekerjannya sangat sulit tetapi lulusan Jurusan yang baru yang ia pilih dengan berat hati di Perguruan Tinggi yang tidak ia rencanakan itu sangat dibutuhkan oleh banyak perusahan-perusahan besar.
Allah telah mengingat kita dalam firmannya: "...boleh jadi engkau membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) engkau menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang engkau tidak mengetahui" (Q.S. [2]: 216).
Untuk itu marilah kita lihat sesuatu itu dengan mata hati sebelum melihat dengan mata kepada kita sendiri. Renungilah sesuatu dengan hati sebelum mendengarnya dengan telinga. Dengan begitu kita akan melihat secerca harapan dalam kegelapan yang pekat dan akan mendengarkan seruan optimis dan kreativitas dalam jurang putus asa. Ketahuilah, sesuatu yang terjadi tanpa kita kehendaki adalah kebaikan, meski orang-orang tidak melihatnya demikian.

Senin, 04 Januari 2010

Persiapan Menuju Kebahagiaan

Pergantian tahun pada tahun ini sungguh menakjubkan, khususnya bagi yang bergama Islam. Kenapa?
Kerena tgl 1 Muharam 1431 H dan tgl 1 Januari 2010 M jatuh pada hari Jumat. Ini bukan lah sebuah kebetulan tapi ini adalah rencana Allah. Jika manusia cerdas dalam menyikapi ini pasti ada hal yang terbesar akan diperoleh dalam perjalanan di tahun ini.
Dalam perjalan hidup 1 tahun kebelakang tentu setiap orang mempunyai banyak catatan-catatan penting, ada berupa prestasi yang diraih dan ada juga kegagalan yang dialami. Semua orang pasti berharap tahun ini bisa lebih baik dari tahun sebelumnya. Pada umunya setiap orang berharap prestasi-prestasi yang telah ia raih di tahun yang lalu bisa ditingkat dan segala macam kegagalan yang di alami tidak terjadi lagi pada tahun ini.Ada satu hal yang terpenting yang sering dilupakan, ketika seseorang mendapatkan prestasi dan keberhasilan dia sering lupa diri dan tidak bersyukur kepada Allah dengan hidup berprilaku sombong. Dia lupa bahwa apa yang diraih dan didapatnya itu bukan hanya semata-mata karena kepintaran dan keahliaannya saja tapi ada izin Allah di dalamnya. Akan tetapi ketika ia mendapatkan kegagalan atau kesusahan hidup ini, dia berputus asa dan menganggap bahwa Allah tidak sayang kepadanya serta tidak pernah intropeksi diri terhadap kegagalan yang ia alami. Seharusnya ketika mendapatkan kebaikan dan kesuksesan, seseorang  itu harus  mensyukuri segala keberhasilan dan kesuksesan yang telah ia peroleh itu dengan cara berbagi kepada orang lain atas apa yang telah ia peroleh tersebut dan menyadari bahwa keberhasilan dan kesuksesan yang ia dapat bukan semata-mata dikarenakan keahlian dirinya saja. Ketika ia mengalami seatu kegagalan, ia tidak berputus asa tetapi ia bersabar dan melakukan intropeksi diri atas apa yang telah terjadi. Ia lebih gigih lagi berusaha agar kedepannya kegagalan itu tidak terulang kembali. Di awal tahun ini, mari ditanamkan semangat yang kuat dan harapan yang lebih baik lagi serta rasa optimis yang tinggi semoga pada tahun ini bisa menjalani kehidupan yang lebih baik dan banyak bermanfaat bagi semuanya. Kunci dalam menghadapi itu semua adalah: Bersyukur ketika mendapatkan segala kenikmatan dan Bersabar ketika dalam menghadapi kegagalan dan ujian hidup. Selamat berjuang.
Hidup bahagia.
Powered By Blogger
 
Blogger Templates