Social Icons

Selasa, 21 Juni 2011

Pengalaman Spiritual: Perjalanan UMROH bersama DR. H. Andian Parlindungan, MA (Bagian I)

Persiapan keberangkatan di Bandara Soekarno Hatta
Sebelumnya saya mohon maaf kepada para pembaca jika ada yang menilai apa yang saya tulis ini kurang tepat atau kurang pantas. Dalam hati saya tidak ada niatan untuk membanggakan diri atau bersifat ujub atas apa yang saya rasakan yaitu Allah memberikan kesempatan kepada saya untuk pertama kalinya dalam perjalanan hidup saya untuk hadir di rumah-Nya (Baitullah) akan tetapi saya berharap dengan membaca artikel ini teman-teman dan sahabat yang telah berniat dan berkeinginan untuk segera berangkat ketanah suci bisa lebih termotivasi lagi dan semoga Allah memudahkan jalannya untuk bisa kesana dalam waktu dekat ini. amiiin ya Robbal 'alamin.

Mas Yogi, Pengurus dari Kindai 
menunjukan tiket jemaah
Hari Sabtu tanggal 26 Maret 2011 adalah merupakan hari yang bersejarah dan hari yang paling istimewa dalam perjalanan hidup saya. Bagaimana tidak? coba dibayangkan, sesuatu yang menurut logika dan kemampuan secara materi saya, belum saatnya saya mendapatkannya tetapi hari itu saya dapatkan yaitu "Berangkat menunaikan Ibadah UMROH" . Setelah pesawatnya delay lebih kurang  1 jam, sekitar pukul 16. 30 WIB, dari  Terminal Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, saya akan terbang bersama rombongan jemaah sekirat 70 orang, yang dipimpin oleh Ust. DR. H. Andian Parlindungan, MA melalui Kindai Tour & Traval menuju Terminal King Abdul Aziz, Jeddah- Saudi Arabiah untuk melaksanakan UMROH selama 9 hari, dari tanggal 26 maret sampai dengan tgl 3 april 2011.

Ketika berada diruang tunggu keberangkatan luar negeri di terminal Internasional Soekarno Harta, tanpa terasa tetesan air mata kebahagiaan membasahi pipi saya, terlebih lagi ketika saya menelepon kedua orang tua saya yang berada di kampung yang jauh seberang pulau disana, yaitu di Desa Ujung Kubu Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara untuk memberitahukan  mereka bahwa beberapa saat lagi saya akan terbang ke tanah suci dengan menggunakan pesawat Saudi Airline.

Pak Waqdi Pimpinan Kindai mengantar para jemaah 
yang diantaranya ada Demian dan Yulia Rahman
Rasanya bibir saya tidak kuasa untuk berkata-kata kepada kedua orang tua saya ketika untuk menyampaikan kata permohonan maaf dan mohon doa mereka semoga perjalanan ibadah saya  berjalan dengan lancar selama berada ditanah suci. Sebenarnya saya itu selalu berpikir bahwa kedua orang tua saya lah yang paling pantas  berangkat kesana dahuluan baru setelah itu saya. Pikiran saya itu sudah saya rencanakan bersama adik-adik dimana, dalam setahun terakhir ini, kami sedang mempersiapkan secara materi untuk keberangkatan kedua orang tua kami ke Tanah Suci, akan tetapi Allah berkehendak lain dan Allah beri jalan kepada saya untuk dahuluan berangkat kesana. Itulah yang  mengganjal dihati saya dan membuat saya tidak kuasa untuk menahan air mata tersebut. Ketika perkataan itu saya sampaikan kepada kedua orang tua saya, mereka menghibur saya dan menjawab: "Jangan  lah kamu berpikiran begitu, insya Allah semua usaha dan doamu akan terkabul, semua itu sudah ada ketentuannya sama Allah, berangkatlah dengan rasa syukur kepada-Nya dan berbahagia lah, kami akan selalu mendoakanmu" dan selanjutnya pembicaraan kami akhiri dengan peransaan yang berkecamuk dalam hati saya.

Ketika memasuki kedalam Pesawat, pikiran saya masih melayang seakan-akan belum bisa terima kenyataan bahwa saya memang benar-benar akan berangkat ketanah suci. Ada satu hal lagi yang membuat saya terharu, yaitu saya belum pernah sekali pun melakukan perjalanan ke luar negeri tetapi selalu berharap bisa berkeliling dunia, mimpi kali ye, hehehehe. Harapan itu selalu saya simpan dan hari ini mulai terwujud yang diawali perjalanan keluar negerinya menuju ke Tanah Suci, suatu negeri yang selalu didambakan oleh setiap mukmin di seluruh dunia. Semoga aja setelah ini harapan saya untuk bisa berkeliling dunia mengunjungi negara-negara lain bisa terwujud, doa saya dalam hati.

Terminal King Abdul Aziz
Selama di dalam pesawat kami melalui 2 waktu sholat, yaitu maghrib dan isya, itu kami lakukan dalam satu waktu saja dengan melakukan jama' qoshor dan wudhu'nya bertayammum. setelah melalui perjalanan udara sekitar 9 jam 10 menit, maka tiba lah kami di terminal King Abdul Aziz, Jeddah sekirar pukul 9.40 waktu Saudi atau pukul 1.40 WIB. Ketika pesawat yang kami tumpangi mendarat disana, kondisi terminal Internasionalnya saat itu sangat padat maka kami dipindahkan ke terminal Haji dengan menggunakan bis, yang kata orang-orang yang sudah sering kesana terminal haji ini akan aktif pada musim haji saja dan saat-saat tertentu seperti yang kami alami saat itu. Bang Andian (itu panggilan akrab saya sehari-hari kepada Ust. DR. Andian Parlindungan, MA)  mengatakan bahwa "Alhamdulillah bagi yang baru pertama kali datang kesini dan belum pernah berangkat haji bisa merasa suasana terminal haji, semoga ini merupakan awal agar dipercepatnya untuk berangkat haji ditahun yang akan datang dan hampir semua jemaah meng-aminkannya ucapan beliau tersebut termasuk juga saya.
Para Jemaah Memasuki terminal King Abdul Azis Jeddah

Sesampai di terminal saya tidak hentinya di dalam hati mengucapkan puji syukur kepada Allah, dengan izin-Nya lah saya bisa sampai ke sini. Sesuai dengan tugas yang diberikan kepada saya oleh Kindai adalah menjadi tour leader membantu bang Andian dalam mendampingi jemaah, saya mengarahkan para jemaah melalui petunjuk dari bang Andian untuk melalui petugas imigrasi, mengingatkan bagi jemaah yang bersama mahrahnya harus bersama ketika melewati proses imigrasi. Jika salah satu mereka terpisah maka keduanya tidak diizin masuk untuk melaksanakan umroh.

Alhamdulillah semua proses imigrasi berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala yang berarti dengan barang-barang bawaan seluruh jemaah. Setelah semuanya diperiksana dan semuanya jemaah mengatakan semua barang bawaan mereka sudah lengkap semua, kami semua bertemu la dengan petugas kindai yang berada disana, lalu kami dikumpulkan disuatu tempat dan diberikan sedikit pengarahan oleh Ust. Andian dan juga petugas, setelah itu kami diarahkan ke keluar terminal menuju bis yang akan membawa kami semua ke Madinatul Munawwaroh.

1 komentar:

Powered By Blogger
 
Blogger Templates