Social Icons

Kamis, 25 Februari 2010

Kembali Kepada Qur'an dan Hadis ( Kado dari Peringatan Maulid Nabi)

Sekitar 14 abad yang lalu seorang ibu yang bernama Aminah dari suku Quraisy melahirkan bayi yang bernama Muhammad tepatnya pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah. Kemudian selanjutnya pada tanggal tersebut dinamakan Hari Maulid Nabi atau hari kelahiran Nabi Muhammad Saw yang selalu diperingati oleh umat Islam di dunia, khususnya di Indonesia.
 
Berbagai acara diperbuat pada bulan Rabiul Awal tersebut; diantaranya: melantunkan salawat, mengadakan tabliq akbar, mengadakan kajian-kajian tentang sosok Nabi Muhammad, mengadakan tadabur, zikir dan sebagainya. Kegiatan yang paling umum dilakukan oleh umat Islam Indonesia adalah mengadakan tabliq akbar, mulai dilakukan oleh kalangan istana Presiden, kantor-kantor pemerintah maupun swasta sampai kepelosok ujung desa semuanya mengadakan peringatan Mualid Nabi Saw.
 
Dalam pelaksanaan Mualid Nabi di kalangan Ulama beragam pendapat, ada yang mengatakan, itu adalah perbuatan bid'ah yang tidak pernah dilakukan oleh Nabi dan ada yang mengatakan boleh-boleh saja yang penting tujuannya baik dan menunjukkan bukti cinta umatnya kepada Sang Rasul. Saya tidak mau membahas masalah khilafiah tersebut. Menurut saya semua itu kembali kepada diri kita masing-masing, kita mau ikut yang mana? yang penting jangan saling menyalahkan dan mengklim bahwa dirinya yang paling benar dan yang lain salah karena itu semua bisa memecah belah kesatuan umat Islam. Kebenaran yang hakiki ada di sisi Allah, biarkan lah Allah menilai segala amal perbuatan manusia.
 
Yang menjadi persoalan disini adalah: Mualid Nabi yang di lakukan itu hanya sebatas serimonial saja. Seolah-olah Nabi itu diingat hanya satu tahun sekali saja, setelah pulang dari menghadiri acara itu, kita pun lupa kepada Nabi dan akan diingat lagi tahun depan. Bahkan lebih gawat lagi, banyak diantara generasi muda umat Islam sekarang ini tidak tahu apa itu maulid Nabi serta kapan Nabi Muhammad Saw itu lahir.
 
Ada pelajaran penting yang bisa diambil dari memperingati maulid Nabi tersebut. Sebagai umat Islam yang mengaku bahwa Nabi Muhammad itu adalah utusan Allah, manusia suci dan panutan umat manusia, seharusnya kita menjadikan Beliau itu suri tauladan dan panutan hidup dalam kehidupan kita sehari hari-hari. Dari  mana kita tahu tentang kehidupan dan akhlaknya Nabi jika kita jarang sekali membaca, mengkaji dan memahami al-Qur'an dan Hadisnya? Bahkan mungkin ada yang tidak punya buku hadis sama sakali dan belum pernah membaca hadis-hadis Nabi. subhanallah, sungguh keterlaluan.
 
Seharusnya dengan adanya peringatan maulid Nabi itu, kita diingatkan agar mengkaji lebih dalam lagi tentang sunnah-sunnah beliau, mencontoh akhlaknya dan menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari, jika kita belum punya buku-buku hadis, maka dengan maulid nabi ini kita diingatkan untuk membelinya dan jika sudah punya, kita diingatkan untuk membaca dan mengkajinya, dan seterusnya.
 
Semoga dengan peringatan mualid Nabi kali ini, bisa menambah kecintaan kita kepada Nabi Muhammad saw dan menjadikan beliau sebagai suri tauladan yang abadi dalam kehidupan kita. Agar kita dapat menjadikan beliau sebagai suri tahuladan kita, kita harus mengetahui kehidupan beliau. Dari mana kita dapat mengetahuinya? Jawabannya adalah dari al-Qur'an dan Hadis.
 
Untuk itu marilah kita benar2 mengkaji dan memahami al-Quran dan Hadis Nabi, jika kita benar mengakui bahwa kita adalah umat Islam dan pengikut Nabi dan inti dari peringatan mualid Nabi Muhammad SAW adalah kembali menjadikan al-Qur'an dan Hadis sebagai pedoman hidup.

"Kitab (al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi orang yang bertakwa." (Qs. 2: 2)

Jumat, 19 Februari 2010

Kesulitan Merupakan Jembatan Menuju Kebahagiaan

Manusia adalah makhluk paling sempurna yang diciptakan oleh Allah Swt. Dalam menjalankan kehidupan ini tidak selamanya sesuai dengan keinginan manusia itu sendiri, terkadang ada senang, ada sakit, ada yang mudah ada yang sulit, ada yang bahagia, ada yang sedih dan seterusnya. Ketika mendapatkan kesenangan, manusia sering lupa bahwa itu adalah merupakan sebuah ujian dan ketika mendapatkan kesulitan baru sadar bahwa manusia itu butuh sesuatu yang dapat mengarahkannya agar bisa keluar dari kesulitan tersebut. Pada umumnya orang menganggap bahwa kesulitan yang ia hadapi adalah merupakn penghalang jalannya menuju sebuah kesuksesan yang akan dia tuju, sementara dia sering lupa bahwa dibalik kesusahan dan kesulitan hidup yang dihadapi itu akan ada hikmah dan pelajaran hidup yang besar dan sangat berharga yang akan diperoleh di kemudian hari jika dia bisa bersabar dan ikhlas dalam menjalani kesulitan itu.

Sifat manusia yang sering terlihat adalah tidak sabar dalam menghadapi sebuah proses yang panjang dalam mencapai sebuah kebahagiaan, mau serba instant. Fenomena ini dapat terlihat dari program yang dibuat oleh terlevisi tanah air akhir-akhir ini. Siapa sih yang tidak kepingin bahagia? Apa mungkin sebuah kebahagiaan bisa datang begitu saja tanpa ada perjuangan? Apakah kebahagiaan itu bisa di ukur dengan banyak materi?
Seharusnya pertanyaan-pertanyaan seperti itu dapat dijawab dengan baik sebelum membuat sebuah standarisasi suatu kebahagian. Contoh, dimana dibutuhkan sebuah perjuangan keras agar dapat merasakan sebuah kelezatan. 

“Durian” semua orang pasti familiar dengan kata tersebut dan pasti teringat dengan enak rasanya serta harum baunya sebuah durian. Jika disuguhin sebuah durian pasti tidak sabar untuk menikmati kelezatannya. Akan tetapi pernahkan kita berpikir ada pelajaran berharga yaitu filosofi dari buah durian.

Pada umunya setiap orang pasti tau bagaimana bentuk durian, agak bulat, mempunyai duri yang tajam, warna kulitnya kuning tua agak kecoklatan, aromanya menusuk hidung dan isinya terasa lezat sekali.
Untuk memakan dan menikmati buah durian dibutuhkan proses yang harus dilalui, pertama sekali harus mencari tahu atau membeli durian yang paling baik, setelah itu pasti akan berusaha untuk membuka atau membelah durian itu agar isinya bisa dinikmati. Durian itu mempunyai duri yang tajam sekali, jika tidak tau cara untuk membelahnya pasti tangan kita akan terkena durinya, lalu tangan kita terluka dan tidak bisa membukanya dengan asal-asalan sebab bisa-bisa isinya berantakan. Jika itu terjadi pasti tidak akan bisa menikmati kelezatan durian tersebut. Akan tetapi jika telah mengetahui teori untuk membukanya pasti hal-hal diatas tidak akan terjadi dan isinya bisa dinikmati dengan sukaria.

Dalam menghadapi sebuah kesuliatan hidup, seharusnya kita tahu bagaimana cara paling baik untuk mengatasinya dan keluar dari kesulitan hidup yang sedang dihadapi, seperti membelah durian tersebut, jika seseorang sudah tahu cara yang tepat untuk membelahnya pasti akan dapat menikmati kelezatannya dan hasilnya bisa dinikmati oleh orang-orang disekitarnya. Untuk itu, kita sebagai makhluk yang diberi akal dan pikiran oleh Allah swt dapat mengambil pelajaran dari apa-apa yang telah diciptakan oleh-Nya

Hidup di atas dunia ini pasti penuh dengan masalah dan kita tidak bisa menghindar atau berdoa supaya hidup ini dijalani tanpa masalah. Akan tetapi yang paling penting bagaimana kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran penting dari setiap masalah yang di hadapi agar dikemudian hari jika mendapati masalah yang sama, kita sudah mempunyai solusi yang tepat untuk mengatasinya.

Kebahagiaan pasti akan bisa dirasakan oleh setiap orang, tergantung sejauh mana orang itu dapat menjadikan kesulitan yang dihadapi sebagai jembatan untuk menuju sebuah kebahagaian sebab tidak akan tahu arti sebuah kebahagian jika tidak pernah merasaka kesulitan dan setiap kebahagian pasti membutuhkan perjuangan dan setiap perjuangan membutuhkan pengorbanan dan tidak akan berarti sebuah pengorbanan jika dilakukan tanpa keikhlasan.
Selamat berjuang.

Bahagai, bahagia....Damai.

Sukses selalu. Amin.

Senin, 08 Februari 2010

Harga Segelas SUSU

Manusia mempunyai banyak sifat yang di tampilkan dalam kehidupan sehari-harinya. Ada yang baik dan ada yang buruk. Memberikan sesuatu kepada orang lain kemudian berharap balasan dari orang tersebut merupakan salah satu sifat yang kurang baik untuk dipelihara. Jika sifat tersebut dilestarikan maka segala yang diperbuat akan mengharapkan balasan dan jika tidak mendapatkan balasan akan merasa kecewa telah melakukan perbuatan tersebut. Sebenarnya hal tersebut tidak akan menjadi masalah jika semuanya diserahkan kepada Allah untuk membalasnya, jika diharapkan sang makhluk untuk membalasnya, tidak selamanya bisa terwujud karena sang makhluk punya keterbatasan. Sebaiknya segala perbuatan baik yang sudah dilakukan jangan diingat lagi ikhlaskan semuanya dan berharaplah kepada Allah untuk memberi balasan atas apa yang telah di perbuat karena Allah lah yang Maha tahu apa sebenarnya yang baik untuk diri sertiap makhluknya. Insya Allah, Allah akan membalas setiap perbuatan yang telah di lakukan. Balasan dari Allah bisa didapat di dunia dan bisa juga akan di dapat di akhirat. 
Alkisah: Di salah satu komplek perumahan yang lumayan mewah hidup beberapa keluarga. Suatu ketika di salah satu rumah di datangi oleh seorang anak remaja yang kegiatannya sehari-harinya sebagai pemulung dengan berpakaian kusan, lusuh dan agak berantakan. Lalu anak tersebut mengetuk pagar dan dihampiran oleh pembantu rumah itu, kemudian anak itu mengatakan ia membutuhkan segelas air putih untuk diminum karena ia sangat kehausan. Lalu pembantu itu masuk kedalam rumah dan melaporkan kepada ibu yang punya rumah. Kemudian ibu yang punya rumah itu keluar menemui anak remaja tersebut dengan membawakan segelas susu dan sepiring makanan, lalui ibu itu memberikannya kepada anak tersebut sambil tersenyum dan anak remaja itu meminum susu dan menghabiskan makanan itu dengan hati yang sangat gembira, kemudia anak itu pergi meninggalkan ibu tersebut sambil memperhatikan orang yang telah memberikan sesuatu yang sangat berharga pada hari itu. Entah apa yang dipikirkan oleh anak remaja itu terhadap ibu tersebut.
Perjalan waktu yang panjang banyak membuat perubahan dalam kehidupan ini, yang dulu orang kaya bisa jadi miskin dan sebaliknya, yang dulunya sehat bisa menjadi sakit dan sebaliknya, yang dulu muda sekarang menjadi tua dan seterusnya. Sekitar 25 tahun kemudian, Ibu yang memberikan segelas susu kepada seorang pemulung itu mengalami perubahan hidup, dahulu hidupnya serba berkecukupan sekarang hidup seadanya, dulu sehat sekarang sudah sakit-sakitan, suatu ketika ia terkena penyakit yang berat dan  di rawat disebuah rumah sakit, setelah diperiksa, dokter memutuskan ibu itu harus harus dioperasi. Ia kaget dan jadi ketakuatan karena dia tidak mempunyai biasa untuk itu, kemudian ia berdia kepada Allah agar diberi jalan keluar yang terbaik atas apa yang dihadapinya. Operasi pun selesai dengan sukses dan kondisi kesehatan itu mulai membaik, pihak rumah sakit pun mempersilahkan ibu itu pulang. Mendengar berita seperti itu, ibu tersebut bingung dan keheranan, hatinya berbicara "saya kan belum bayar biayanya, kenapa saya diperbolehkan pulang? lalu ia menanyakan semuanya kepada pihak rumah sakit, lalu pihak rumah sakit mengatakan bahwa semua biaya perobatan ibu sudah diselesaikan oleh dokter yang mengoperasi ibu dan dokter tersebut menitipkan sepucuk surat untuk ibu. Dalam keheran itu, lalu ibu itu membaca surat tersebut, di bagian bawah surat itu tertulis kata "Ibu jangan heran seluruh biaya perobatan itu selama di rumah sakit sudah di bayar dengan SEGELAS SUSU. semoga ibu cepat sembuh. Wasalam. dr Rian Kusuma......".
Ternyata yang menanggung biasa perobatan ibu itu adalah orang yang ia beri susu beberapa puluh tahun yang lalu dan sekarang anak remaja itu sudah menjadi seorang dokter yang sukses.
Subhanallah, semoga kisah tersebut bisa memotivasi kita agar selalu berbuat baik dengan ikhlas tanpa pamrih.

Kamis, 04 Februari 2010

Persahabatan

Mencari sabahat sangat lah mudah jika dibandingkan dengan mempertahankan sebuah persahatan yang sudah di jalin. Di era globalisasi ini sangat banyak sekali fasilitas yang dapat di gunakan dalam mencari teman dan sahabat.
Di zaman sekarang ini pada umumnya orang mau berteman itu jika ada manfaat yang bisa di ambil, dalam artian sangat mudah sekali mencari teman dalam hal untuk bersenag-senang, ketawa, hura-hura, jalan-jalan dan lainnya. Akan tetapi untuk mencari teman dalam hal berbagi dalam kesusahan dan kesulitan sangat la sulit sekali.
Jika kita sudah mempunyai teman atau sahabat yang baik serta saling pengertian dengan kita dan dapat juga menjadi tempat berbagi masalah dengannya, pertahankan dan tingkatan hubungan kearah yang lebih baik lagi menjadi sahabat karib atau saudara. Dalam menjalin hubungan persahabatan sangat diperlukan saling pengertian serta kejujuran agar persahabatan itu berjalan dengan baik, jika kedua faktor tersebut diabaikan maka persabatan itu tidak akan bertahan lama bahkan antara satu dan yang lainnya ada yang merasa dirugikan.
Dalam Agama Islam menjalain persabatan itu sangat di anjurkan sekali, sebagimana firman Allah dalam surat al-Hujurat (49) ayat 13: " Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah adalah orang yang paling bertakwa diantara kamu..."
Dari ayat ini sangat jelaskan sekali anjuran agar kita boleh berteman dengan siapa saja, tetapi sebelum akhir ayat itu Allah kunci dengan kata "takwa". Ini menunjukkan bahwa landasan untuk menjalin sebuah persahabatan adalah Iman dan mengharap ridho dari Allah, bukan karena mengharapkan sesuatu darinya. Jalin persabatan itu karena kita cinta kepada Allah.

Minggu, 31 Januari 2010

Mengelola Tantangan Menjadi Kebahagiaan

Ketika anak manusia lahir kedunia ini pada umumnya ia menangis, secara sepintas bisa diartikan bahwa setiap manusia yang lahir ke dunia pasti akan menjalani beban hidup yang cukup berat. Ini kelihatan sekali dalam kehidupan sehari-bari, banyak manusia merasa frustasi ketika menghadapi suatu masalah padahal jika dilihat secara akal sehat masalah yang di hadapi itu tidak lah begitu berat dan penyelesaiannya tidak lah serumit yang dipikirkannya. Pada umumnya ketika menghadapi suatu masalah, belum mengatahui akar permasalahannya secara rinci, sudah mengalami stress berat, panik, frustasi, lemas dan tidak bisa berpikir jernih. Jarang sekali ada manusia ketika menghadapi suatu permasalah, ia tetap menunjukkan ketenangan walaupun ia terus berpikir bagaimana mencari solusi penyelesaian masalah yang sedang ia hadapi itu.
Alkisah, pada suatu masa tepatnya di salah satu belahan dunia, hidup seorang laki-laki yang mengalami pensiun dini. Setelah mengambil uang pesangon dari mantan perusahaan tempat ia bekerja, ia pun mencari peluang usaha atau investasi agar uang pesangonnya tidak habis begitu saja. Lalu ia membaca iklan di koran yang isinya menjual sebidang tanah dengan harga murah. Ia sangat tertarik untuk membeli tanah tersebut dan uang pesangonnya juga mencukupi untuk membelinya. Tanpa memeriksa kondisi tanah tersebut, dia langsung menemui pusahaan yang ingin menjual tanah itu dan membayarnya kontan dengan uang pesangonnya.
Namun ketika ia memeriksa tanah yang baru ia beli itu, dia langsung kaget dan shock. Tanah itu rusak dan tidak bisa dimanfaatkan. Tanah itu tidak ada sumber air, tandus, tidak rata, dan penuh dengan ular berbisa yang besar dan menakutkan. Akhirnya ia pulang ke rumahnya dengan lemas dan merenungi musibah yang sedang menimpanya. Kemudian ia berpikir, bagaimana caranya tanah yang barusan ia beli itu bisa menghasil sesuatu yang berharga dengan keadaan tanah yang seperti itu, lalu ia menemukan ide yang baik. Dia memutuskan untuk menjadikan tanah tersebut sebagai tempat berternak ular. Ia pun  mengikuti berbagai training berternak ular dan memulai pekerjaannya dengan semangat yang tinggi.
Apa yang terjadi? Beberepa waktu kemudian, orang tersebut benar-benar menjadi pengekspor ular besar ternama yang banyak melakukan kontrak dengan berbagai kebun binatang. Tempat peternakannya juga menjadi tujuan pabrik sepatu, tas dan ikat pinggang untuk membeli kulit ularnya. Ia juga mendirikan laboratorium di dalam peternakannya itu, mengumpulkan bisa ular dan menjualnya ke pabrik obat. Selain itu, ia juga menjadikan perternakannya itu sebagai kawasan wisata rekreasi yang indah mempesona. Semua itu mendatangkan pemasukan yang jauh lebih besar jika dibandingkan ketika tanah itu ditanami.
Pada umumnya banyak orang ketika menghadapi suatu persoalan, dia langsung membuat kesimpulan sebelum mempelajari tentang seluk beluk persolan tersebut. Dia akan mengalami frustasi di awal sebelum menghadapi persoalan ini. Untuk itu mari di rubah cara pola pikir yang ada dalam benak kita, hadapi dan jalani dahulu setiap persoalan yang di hadapi, jangan berpikiran yang macam-macam dahulu sebelum memulai penyelesaian. Jalani semuanya dengan jalan dan prosedur yang baik lalu lihat hasilnya.
Selamat mencoba. Semoga kita semua selalu berpikiran positif dalam menghadapi setiap persolan. Amin.

Senin, 18 Januari 2010

Mutiara Indah dibalik Ujian Hidup

Kenikmatan yang diterima tidak semalanya berbentuk menyenangkan, terkadang sering kali kenikmatan itu muncul dalam bentuk musibah. Sungguh, banyak kebaikan yang tersembunyi dibalik bencana yang menimpa seseorang. Akan tetapi pada umumnya orang tidak bisa menerima dengan lapang dada atau berpikir positif  terhadap setiap musibah yang ia terima. Ketika mendapatkan suatu musibah, ia merasa frustasi, kecewa, bersedih, kesal, bahkan sampai ada yang berpikiran bahwa Allah tidak sayang kepadanya dan berpikir bahwa musibah yang diterimanya itu tidak ada kebaikan buat dirinya. Setiap orang yang hidup pasti akan mendapatkan masalah hidup berupa musibah atau cobaan lainnya. Hanya sedikit orang saja yang ketika mendapatkan musibah, ia tetap tersenyum dan bersyukur kepada Allah dan menyadari bahwa musibah yang ia hadapi belum ada artinya jika dibandingkan dengan nikmat yang Allah berikan kepadanya, ia selalu berpikir positif atas segala musibah yang ia terima, tidak berputus asa bahkan ia melalukan introfeksi, "mungkin karena kelalaian dan kesalahan saya makanya hal ini terjadi, kedepan saya harus lebih teliti lagi",  ia menyadari bahwa keadaan hari ini adalah yang terbaik dalam hidupnya dan selalu berpikir "ada hikmah apa ya yang akan diberikan Allah atas musibah yang saya terima saat ini?" Ia tetap optimis menjalankan kehidupannya.
Salah satu contoh yang mungkin ada diantara kita yang mengalaminya: Ada sebagian orang ketika ia gagal masuk salah satu Perguruan Tinggi yang ia senangi, ia sedih, menangis, mengurung diri di kamar, tidak mau mencoba Perguruan Tinggi yang lain dan ia berpikir bahwa dengan kegagalan ini, maka tamat lah masa depannya. Dengan berbagai upaya orang-orang sekitarnya mengingatkannya serta dinasehati oleh keluarga dan dimotivasi oleh teman-temannya maka dengan berat hati ia mencoba untuk masuk ke Perguruan Tinggi yang lain dan ia pun di terima di Perguruan Tinggi yang tidak direncakannya itu. Seiring berjalannya waktu, ia pun menyelesaikan study itu dengan hasil yang sangat memuaskan dan setelah selesai sarjana ia melamar di salah satu perusahan asing yang terkemuka, setelah diseleksi ia di terima di Perusahan tersebut dan beberapa tahun kemudian ia diangkat menjadi salah satu pimpinan di Perusahaan itu dan mendapatkan berbagai fasilitas hidup. Setelah mendapakan kesuksesan dan kesenangan itu, barulah ia menyadari bahwa kegagalan masuk Perguruan Tinggi ia derita beberapa tahun yang lalu dapat mengantarkannya kepada kesuksesan yang luar bisa di saat sekarang ini. Ternyata lulusan Jurusan yang ia inginkan di Perguruan Tinggi yang ia tidak lulus itu, peluang untuk bekerjannya sangat sulit tetapi lulusan Jurusan yang baru yang ia pilih dengan berat hati di Perguruan Tinggi yang tidak ia rencanakan itu sangat dibutuhkan oleh banyak perusahan-perusahan besar.
Allah telah mengingat kita dalam firmannya: "...boleh jadi engkau membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) engkau menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang engkau tidak mengetahui" (Q.S. [2]: 216).
Untuk itu marilah kita lihat sesuatu itu dengan mata hati sebelum melihat dengan mata kepada kita sendiri. Renungilah sesuatu dengan hati sebelum mendengarnya dengan telinga. Dengan begitu kita akan melihat secerca harapan dalam kegelapan yang pekat dan akan mendengarkan seruan optimis dan kreativitas dalam jurang putus asa. Ketahuilah, sesuatu yang terjadi tanpa kita kehendaki adalah kebaikan, meski orang-orang tidak melihatnya demikian.

Senin, 04 Januari 2010

Persiapan Menuju Kebahagiaan

Pergantian tahun pada tahun ini sungguh menakjubkan, khususnya bagi yang bergama Islam. Kenapa?
Kerena tgl 1 Muharam 1431 H dan tgl 1 Januari 2010 M jatuh pada hari Jumat. Ini bukan lah sebuah kebetulan tapi ini adalah rencana Allah. Jika manusia cerdas dalam menyikapi ini pasti ada hal yang terbesar akan diperoleh dalam perjalanan di tahun ini.
Dalam perjalan hidup 1 tahun kebelakang tentu setiap orang mempunyai banyak catatan-catatan penting, ada berupa prestasi yang diraih dan ada juga kegagalan yang dialami. Semua orang pasti berharap tahun ini bisa lebih baik dari tahun sebelumnya. Pada umunya setiap orang berharap prestasi-prestasi yang telah ia raih di tahun yang lalu bisa ditingkat dan segala macam kegagalan yang di alami tidak terjadi lagi pada tahun ini.Ada satu hal yang terpenting yang sering dilupakan, ketika seseorang mendapatkan prestasi dan keberhasilan dia sering lupa diri dan tidak bersyukur kepada Allah dengan hidup berprilaku sombong. Dia lupa bahwa apa yang diraih dan didapatnya itu bukan hanya semata-mata karena kepintaran dan keahliaannya saja tapi ada izin Allah di dalamnya. Akan tetapi ketika ia mendapatkan kegagalan atau kesusahan hidup ini, dia berputus asa dan menganggap bahwa Allah tidak sayang kepadanya serta tidak pernah intropeksi diri terhadap kegagalan yang ia alami. Seharusnya ketika mendapatkan kebaikan dan kesuksesan, seseorang  itu harus  mensyukuri segala keberhasilan dan kesuksesan yang telah ia peroleh itu dengan cara berbagi kepada orang lain atas apa yang telah ia peroleh tersebut dan menyadari bahwa keberhasilan dan kesuksesan yang ia dapat bukan semata-mata dikarenakan keahlian dirinya saja. Ketika ia mengalami seatu kegagalan, ia tidak berputus asa tetapi ia bersabar dan melakukan intropeksi diri atas apa yang telah terjadi. Ia lebih gigih lagi berusaha agar kedepannya kegagalan itu tidak terulang kembali. Di awal tahun ini, mari ditanamkan semangat yang kuat dan harapan yang lebih baik lagi serta rasa optimis yang tinggi semoga pada tahun ini bisa menjalani kehidupan yang lebih baik dan banyak bermanfaat bagi semuanya. Kunci dalam menghadapi itu semua adalah: Bersyukur ketika mendapatkan segala kenikmatan dan Bersabar ketika dalam menghadapi kegagalan dan ujian hidup. Selamat berjuang.
Hidup bahagia.
Powered By Blogger
 
Blogger Templates