Social Icons

Senin, 11 April 2011

EMANG ADA YANG GRATIS?????

Uang merupakan simbol alat tukar
Dalam pergaulan sehari-hari di masyarakat kita, telah populer  kalimat candaan "Mana ada yang gratis di zaman ini, buang air saja bayar". Sebuah kalimat yang sering kita dengar dari orang-orang yang ada disekitar kita. 
Jika di renungan ada benarnya juga kata tersebut, apa pun yang kita butuhkan dalam kehidupan ini pasti ada imbalan yang harus kita bayar jika mau mendapatkannya. 
Jika pemahaman kata gratis menurut kita adalah tidak ditukar uang, ada lemahnya kalimat judul di atas. Tetapi jika mengacu pada pengertian dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (gratis : cuma-cuma (tidak dipungut bayaran); cuma-cuma : tidak ada gunanya, sia-sia), maka kalimat di atas menjadi sangat benar
 
Sebagai contoh: Allah menjanjikan pahala kepada hamba yang melakukan ibadah dan  memberikan ganjaran atau hukuman bagi hamba-Nya yang mengingkari-Nya.

Orang tua akan selalu menyayangi anaknya yang senantiasa berbakti kepadanya. Anak yang kurang berbakti kepada orang tua pasti beda perlakuan orang tua terhadapnya dengan anak yang selalu berbakti kepada orang tuanya.
Kesehatan tidak akan kita dapat ketika kita tidak menjaga pola makan, pola hidup, pergaulan, dan lainnya dan itu membutuhkan biaya yang harus kita keluarkan.

Dalam menjalin persahabatan, kita sering kata: "Kita aja yang perduli sama dia tapi dia pernah mau tau tentang kita". Secara pribadi ketika kita mempunyai sahabat yang pelit dalam segala hal pasti kita tidak akan betah berteman dengannya dan hubungan persahabatan itu pasti tidak akan bertahan lama.
Perusahan tempat kita berkerja tidak akan menggaji secara penuh jika waktu bekerja kita tidak sesuai dengan aturan-aturan  yang sudah disepakati.

Dari beberapa kasus diatas menunjukkan bahwa semua tidak ada yang gratis bukan?
Jadi kita berkeinginan untuk mendapatkan sesuatu maka  harus ada  yang akan kita berikan, baik itu berupa materi, tenaga, pikiran, pengorbanan dan lainnya.
Jadi slogan gratis yang kita dengar selama hari ini hanya merupakan bahasa marketing agar bisa tertarik dengan produk mereka walaupun mungkin diawalnya gratisan itu benar adanya, namun setelah itu......??????? waspada lah

Berusaha lah untuk mendapatkan sesuatu itu dengan  ada bayaran yg dikeluarkan agar apa yang didapat itu bisa lebih dihargai.

Sabtu, 26 Maret 2011

Kebahagiaan yang Tak Terlukiskan

Kampung Spiritual
 Tiada kebahagiaan yg terindah ketika Engkau perkenankan hamba yang berlumuran dosa ini hadir di rumah-Mu Baitullah (Ka'bah) ya Rabb..Penantian yg panjang, kerinduan yg mendalam membuat getaran yg kuat untuk bersembah sujud dirumah-Mu dan ziarah ke Makan Rasulullah SAW (Kekasih-Mu)...semoga perjalanan spiritual (umroh) ini dari tgl 26 maret-03 April 2011 mendapat Ridho dari-Mu dan membawa banyak kebaikan serta perubahan hidup. Amiin.

Terimakasih banyak abangku (DR. Andian Parlindungan, MA) yang membukakan jalan untuk berangkat ketanah suci bersamamu, hanya Allah yang bisa membalas kebaikan dan kemurahan hati abang dan ketulusan hati kak Utet (Ermi Saidah) dengan balasan kebaikan yg berlibat ganda. amiin ya rabbal 'alamin.

Senin, 15 November 2010

Ciptaan Allah tidak ada yang sia-sia

“Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berakal.
Lebah menghasilkan madu yang banyak manfaatnya

yaitu orang-orang yang mengingat Allah dalam keadaan berdiri, duduk, dan (bahkan) berbaring. Mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata, “yaa Tuhan kami, tidaklah Kau ciptakan ini semua sia-sia, maka peliharalah kami dari azab neraka.”

( Q.S. Ali Imraan 3 : 190-191 ).

Wahai saudaraku mari kita senantiasa merenung dan bermuhasabah diri tentang segala sesuatu yg terjadi dalam hidup kita ini, tidak ada yg terjadi secara kebetulan, smuanya atas izin Allah dan setiap suatu kejadian itu ada hikmah yg terkandung dibalik itu semua, untuk itu jgn terlalu gembira ketika mendapat nikmat dan jgn berputus asa ketika di timpa cobaan dan ujian hidup.. Semoga kita termasuk orang2 yang senantiasa berfikir dan berzikir. Amin. Selamat memulai aktivitas, salam bahagia..

Sabtu, 16 Oktober 2010

Makna filosofi dari Sholat Jum'at

Masjid Istiqlal merupakan Masjid kebanggaan ummat Indonesia
Sholat Jum'at merupakan salah satu kewajiban seorang muslim dewasa untuk mengerjakannya. Pelaksanaannya dilakukan setiap seminggu sekali. Hampir semua muslim dewasa sudah pernah melaksanakannya bahkan ketika waktu masih kecil dan belum baligh sebahagian besar orang tua kita sudah mengajak kita untuk melaksanakannya. 

Bagi yang sudah berumur duapuluhan atau tigapuluhan dan seterusnya, sudah berapa kali kita melaksanakan sholat Jum'at, pernahkan kita merenung, hikmah apa yang terkandung dalam kewajiban pelaksanaan sholat Jum;at tersebut? Apa hanya sekedar kewajiban saja?

Setiap perintah yang Allah turunkan kepada hambaNya pasti ada nilai-nilai akhlak yang terkandung di dalamnya.
Menurut ust. Drs. H. Muhammad Kholiq Hasibuan, MA dalam khutbahnya yang beliau sampaikan di Masjid An-Nahl Cyber 2, Kuningan pada tgl 15 Oktober 2010, mengatakan: ada 2 hikmah yang terkandung dalam perintah pelaksanaan sholat Jum'at, yaitu:
1. Tanggung jawab laki-laki sebagai kepala keluarga dalam rumah tangga.
    Dalam alquran ada dikatakan bahwa laki-laki itu adalah pemimpin wanita. Dengan adanya sholat jumat seminggu sekali yang di dalamnya ada nasehat agama yang disampaikan oleh sang khotib, bisa mengasah dan mempertajam aqidah Islam kita. Sebagai laki-laki yang melaksanakan sholat Jum'at dapat membawa ilmu yang didapatnya kedalam keluarga, mengajarkan kepada istri dan anak2nya, menanamkan aqidah Islam ke dalam hati istri dan anak2nya, membentengi mereka dengan ilmu agama dari gangguan kemaksiatan yang merajalela.
Kita tidak boleh asyik sendiri dengan ibadah yang kita kerjakan sementara anak dan istri kita biarkan jauh dari agama dan membiarkan  mereka tergilas mengikuti zaman yang penuh dengan kezaliman, kita harus mengajak mereka menjalani ibadah bersama2 serta membentengi diri dengan ilmu2 agama.
Mengajak anak2 dan istri berbuat baik, membentengi serta melindungi mereka dari kemaksiatan, menanamkan aqidah Islam kedalam hati mereka merupakan tanggunjawab seorang laki-laki sebagai kepala keluarga dalam sebuah rumah tangga. 

2. Memperkuat hubungan silaturrahim dan kebersamaan.
    Sehari2 kita sibuk bekerja melaksanakan tugas duniawi kita sebagai seorang pemimpin, bawahan, kayawan dsb. Ketika hari Jumat kita semua menuju satu titik yaitu, masjid untuk berkumpul melaksanakan sholat Jum'at bersama-sama, memohon bersama, meghadap kiblat bersama, menengadahkan tangan bersama, sujud bersama dan ruku' bersama. Dengan aktivitas yang sangat padat, kebutuhan hidup yang meningkat, tanggung jawab yang menguat membuat kita saling tidak peduli dengan sesama saudara kita yang muslim. Dengan adanya sholat jumat itu kita bisa saling beramah tamah, duduk berdekatan, saling mendoakan saudara2 kita seaqidah, dengan harapan setelah selesai melaksanakan sholat jum'at kita dapat mengaplikasikan nilai2 akhlak yang diajarkan Alllah melalui pelaksanaan jumat itu.

Demikianlah pesan moral dan pesan spiritual yang terdapat dalam ibadah atau sholat jum'at.
Sekarang mari kita tanyakan kepada diri kita masing-masing, sudahkah kita dapat mengambil dan menerapkan dalam kehidupan kita pesan moral dan pesan spiritual dalam ibdah yang telah kita lakukan?
 
semoga Allah senantiasa melimpahkan keberkahan dan kemuliaan hidup. amin

Rabu, 02 Juni 2010

Bahagia dengan Senyuman

from my blog: http://zulkiflihazmar.blogspot.com/

Pada zaman Rasulallah Saw, kecintaan umat Islam kepada Rasulallah dan perkembangan agama Islam sangat kuat selalu, hampir semua umat Islam yang mengikuti perjuangan bersama Rasulallah terutama para sabahat berlomba-lomba berbuat kebaikan demi untuk menegak agama Islam yang bawa oleh Sang Rasul. Mereka menyerahkan harta, pikiran, bahkan nyawa sekalipun mereka rela demi membela Islam. Ini semua mereka lakukan semata mata mengharapkan ridho dari Allah Swt dan mengharapkan balasan menjadi ahli surga jannatunna'im.

Pada suatu ketika datang lah salah seorang sahabat yang miskin mengadu kepada Rasulallah Saw, dia mengatakan " Ya Rasulalllah, ketika Engkau perintahkan kepada kami sholat, sebagaiman orang kaya sholat kami sholat, ketika Engkau perintahkan kami puasa sebagaimana orang kaya puasa, kami puasa, akan tetapi ketika Engkau perintahk kami sedekah sebagaimana orang kaya sedekah, kami tidak sangguh ya Rasulallah. Lalu Rasulallah mengatakan "Senyum untuk saudaramu adalah sedekah". (dikutip dari hadis Muslim).

Alangkah indahnya ajaran Islam itu, sungguh luar biasa, tidak ada pasksaan kepada umatnya untuk melakukan amal kebaikan. Sebagai umat Islam kita diminta melakukan amal saleh itu sesuai dengan kemampuan kita.

Dari cerita itu dapat ambil pelajaran barharga, jangan selalu berkecil hati ketika kita melihat orang-orang yang kaya bisa mendarmakan harta kapan saja, terus kita berkata dalam hati bahwa "ini tidak adil, kalau saya  kaya pasti saya bisa bersedekah seperti seorang-orang kaya" (tapi itu juga belum tentu karena banyak juga orang kaya yang pelit beramal sholeh dan berbuat baik). Dengan kondisi yang ada kita tidak melalukuan kebaikan apa-apa, padahal nikmat yang lain kita punya, seperti pikiran yang cerdas, mungkin dengan pikiran yang kita punya bisa memberikan saran-saran kepada saudara kita yang memerlukan dan kita masih bisa tersenyum, mungkin dengan kita tersenyum ketika bertemu dengan orang, orang tersebut merasa senang, bahagia. Dan masih banyak hal-hal yang kecil yang masih bisa kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari dan itu menjadi amal kebaikan buat kita.

Dalam kehidupan sehari-hati, sering sekali kita menemukan orang-orang yang sulit untuk senyum. kenapa orang-orang sulit sekali untuk tersenyum? Apakah senyum itu perlu biaya? atau membutuh tenaga yang ekstra? 
Kembali kepada kita masing-masing untuk menjawabnya.

Terkadang sering terlihat orang-orang yang berpapasan mau masuk ke masjid, memasang wajah yang dingin tanpa eksperi, sedang mereka saling bertatap muka, tidak ada senyum yang terlihat dari bibir mereka, ini sungguh mengherankan! tapi itu lah kenyataan.

Mari kita biasakan diri kita ketika bertemu dengan orang lain, selalu tersenyum dan ucapkan lah salam ketika bertemu dengan saudara-saudara kita sesama muslim. 
Senyum itu merupakan berbuatan yang sangat mudah dilakukan tapi bisa membawa banyak kebaik, baik diri kita dan orang lain. Mungkin bisa jadi ada orang berniat jahat sama kita tapi karena kita tersenyum kepadanya, dia tidak jadi berbuat jahat sama kita.

Senyumu adalah cerminan kebahagian hatimu.
Hiasilah hari-hari kita selalu dengan senyuman.

Selasa, 27 April 2010

Sahabat Sajati, Idaman Hati

Dalam menjalani kehidupan ini tidak bisa dijalani dengan seorang diri, tapi di butuhkan patner atau sahabat. Menemukan seorang sahabat yang baik itu bukan sesuatu hal yang mudah, tidak semua orang yang kita kenal bisa dijadikan sahabat, setiap orang yang bersahabat pasti mengharapakan ada nilai positip dari terjalinnya persahabatan itu. Alangkah indahnya sebuah persahabatan jika didalamnya terdapat saling nasehat tentang iman, pentingnya mengingat mati, kepastian hari akhir dan segala hal tentang kebenaran hakiki termasuk segala kebaikan. Diri terasa dihibur dan juga digentarkan.
Ada beberapa ciri-ciri sahabat yang baik itu yang disapaikan oleh sabahat Rasullallah saw, diantaranya:
“Temanmu yang sesungguhnya adalah orang yang mau melarangmu dari berbuat dosa dan musuhmu yang sebenarnya adalah orang yang membujukmu untuk berbuat maksiat.” (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)

“Tiada kebaikan dalam persahabatan yang tidak diikuti saling menjaga dari kejelekan.” (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)

“Budi pekerti yang baik itu adalah dengan menampakkan wajah yang berseri-seri, selalu berbuat kebaikan dan menahan diri dari melakukan gangguan terhadap saudaranya.” (Sayyidina Abdullah Ibnul Mubarak)

“Setiap orang yang membuatmu lalai dari taat kepada Tuhanmu adalah musuh dalam selimut, sekalipun ia menampakkan diri sebagai kawan yang jujur dan ikhlas.” (Salafunasshalihin)
Sungguh setiap orang mendambakan mempunyai sahabat yang mempunyai ciri seperti di atas. Kenyataan yang kita rasakan banyak sekali sahabat-sabahat yang menggiring kita ke arah yang kurang baik. Alangkah indahnya seorang sahabat, yang ketika kita berbuat salah ia menegur dan menasehati, bukan karena rasa benci, namun karena begitu cintanya ia terhadap kita sehingga tak bosan-bosannya mengingatkan akan sebuah kebenaran. Terkadang kita terlupa, termakan oleh egoisme diri, merasa lebih baik, lebih banyak makan asam garam, sehingga menafikan sebuah kebenaran yang sebenarnya datang dari Alloh SWT dan Rosul-Nya lewat lidahnya.
Alangkah indahnya seorang sahabat, yang mau ikut menangis bersama, ketika melihat sahabat lainnya jatuh dalam kubangan nista dan dosa, merasa kasihan, bukan kebencian hingga bergetar bibir menahan tangis dan kesedihan, terluka jiwa yang fitrah oleh tajamnya belati hawa nafsu. Akan tetapi sangat sulit sekali menemukan seorang sahabat seperti itu, kebanyakan mereka mau senang dan tertawa bersama, namun ketika kita dalam kesediahan mereka menjahui kita.

Alangkah indahnya petunjuk Rosululloh SAW perihal memilih sahabat. Beliau umpamakan dengan penjual minyak wangi dan pandai besi. Jika berteman dengan penjual minyak wangi, minimal akan mendapat dan mencium wanginya. Berteman dengan seorang pandai besi, bisa-bisa percikan apinya mengenai tubuh dan juga kedapatan bau busuknya. Sungguh beruntung seseorang yang mendapatkan sahabat sejati, yang memuji dibelakangnya dan mengoreksi didepannya.

Saudaraku, siapakah yang telah menjadi sahabat masing-masing dari kita saat ini?
Mari kita evaluasi, sudahkah kita menjadi sahabat yang baik buat sahabat kita?
Jangan berharap mendapatkan seorang sahabat yang baik dan mengerti tentang kita sedangkan kita sendiri tidak pernah berusaha untuk menjadi seorang sahabat  terbaik buat sahabat kita sendiri.

from my blog:  http://zulkiflihazmar.blogspot.com/

Selasa, 20 April 2010

Cara yang Ampuh dalam Menghadapi Kesulitan Hidup

Dalam al-Quran, sebenarnya Allah telah memberikan kita tuntunan untuk mampu menghadapi situasi atau kondisi kesedihan, kecemasan, dan perasaan tidak nyaman akibat cobaan dan ujian hidup. Misalnya sebelum Allah menjelaskan al-Baqarah 155, Allah mengawali dengan kesiapan kita menghadapi cobaan dan ujian hidup di al-Baqarah 153:
”Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
Ayat di atas merupakan strategi dan cara yang dianjurkan Allah saat menghadapi kesulitan dalam hidup, yaitu dengan sabar dan shalat. Dalam sabar terdapat energi yang sangat dahsyat sehingga dijamin oleh Allah bahwa kesabaran akan memberikan kekuatan saat seseorang dalam keadaan sulit. Demikian halnya dengan shaat, yaitu merupakan sarana yang paling efektif untuk seseorang mengadukan prihal kehidupannya kepada sang Kholiq sekaligus memohon petunjuk dariNya untuk mampu menghadapi setiap kesulitan hidup.
Terdapat juga ayat yang juga menjelaskan tentang semangat usaha untuk keluar dari kesulitan hidup, dengan catatan harus selalu berusaha dan berdoa dengan sungguh-sungguh sampai mendapatkan kemudahan dalam hidup.
”Bukankah kami Telah melapangkan untukmu dadamu? dan kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu yang memberatkan punggungmu dan kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,  sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap." (al-Insyiroh: 1-8)
Kemudian terdapat beberapa ayat al-Quran yang menjelaskan bahwa apapun yang terjadi di muka bumi ini atas kehendak Allah Yang Maha Kuasa, termasuk bencana, musibah taupun ujian dan cobaan hidup. Hal ini, memang perlu penegasan oleh Allah agar setiap yang tertimpa musibah mengembalikan keadaannya yang lemah dan tidak berdaya kepada Allah. Dengan demikian, akan bertambah kualitas keimanan seseorang kepada Allah dan tentu akan semakin dekat dengan Allah.
”Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (Tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan Telah tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (al-Hadid: 22)
”Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurniaNya. dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Yunus: 107)
Berkaitan dengan situasi atau kondisi kesedihan yang dialami manusia dalam menjalani kehidupannya, maka Allah memberikan tuntunan terapi untuk bisa keluar dari kesedihan dan kecemasan tersebut, yaitu dengan meningkatkan kualitas iman, ibadah, dan amal saleh.
”(Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, Maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (al-Baqarah: 112)
Artinya: ”Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, Maka Sesungguhnya ia Telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. dan Hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan.” (Luqman: 22)
”Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, Maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (al-Baqarah: 274)
Berdasarkan ayat-ayat di atas, maka jelaslah bahwa Allah telah menuntun kita untuk bisa menghadapi segala keadaan hidup, terutama kesedihan atau kesusahan, yaitu dengan meningkatkan ibadah kita kepadaNya.
Sebagai seorang  yang beriman seharusnya menyadari bahwa ibadah bukan hanya sekedar bentuk ketaatan dan kepatuhan kepada Allah, tetapi ibadah memiliki kaitan erat dengan ketenangan dan kebahagiaan hidup manusia. Kesadaran tersebut sangat penting agar setiap hamba mampu menghadirkan kekhusyuan, keikhlasan, syukur, dan rasa tanggung jawab dalam melaksanakan kewajibannya kepada Allah. Demikian halnya dengan ’amal saleh’ yang banyak sekali diungkapkan dalam al-Quran yang merupakan semua kebaikan yang dilakukan oleh seseorang karena keimannya tentu juga memberi pengaruh positif terhadap keberlangsungan hidup seseorang dalam menghadirkan kebahagiaan hidupnya.
Seorang yang kaya sesungguhnya bukanlah kaya harta tapi kaya amal saleh. Seribu kebaikan yang dilakukan oleh seseorang dalam setiap hari hidupnya, berarti seribu kebahagiaan sudah dia hadirkan dalam hidupnya dan seribu keburukan dia lakukan, sesungguhnya sudah seribu penderitaan telah dia hadirkan.
Sebagai seorang yang beriman tentu harus meyakini apa yang telah dijelaskan Allah dalam kitab suciNya. Dengan demikian, mudah-mudahan setiap kesedihan akan berakhir dengan kebahagiaan.
oleh: Dr. H. Andian Parlindungan, MA 

from My blog: http://zulkiflihazmar.blogspot.com/
Powered By Blogger
 
Blogger Templates