Social Icons

Sabtu, 28 Februari 2009

Training NAC di hotel Kartika Candra

Beberapa waktu yang lalu Saya dan bang Andian serta kakak-kakak mengikuti training NAC di Hotel Kartika Candra. NAC merupakan Lembaga Pelatihan Motivasi pimpinan Kak Ronald dan kak Lily. Pada kesempatan kali ini trainingnya langsung di pandu oleh Kak Ronald yang di laksanlakan selama 2 hari (hari sabtu dan minggu) yang di ikuti sekitar 30 peserta.
Selama mengikuti training banyak informasi baru yang kami dapatkan yang di sampaikan oleh para pemandu dan penceramah serta pengalaman-pengalaman yang di sampaikan para peserta yang hadir. Training yang dilaksanakan tidak hanya menyampai materi-materi aja tetapi di isi dengan game-game yang kocak yang bisa menghilangkan kecenuhan dan kelelahan. Hampir semua kegiatan yang di lakukan dalam berbagai hal ada pelajaran yang berharga yang dapat diambil oleh semua peserta. Dua hari merupakan waktu yang singkat, akan tetapi tidak menghambatkan para peserta untuk saling menjalin hubungan siraturrahmi. Para peserta terlihat sangat antusias dan menikmati setiap materi yang di lalui dalam training tersebut.

Pemilihan Ketua Umum Laskar Hang Tua Indonesia

Hari Sabtu tanggal 14 Februari 2009 di Kantor DPP PARMUSI di jalan Tebet Dalam IV no. 66, berkumpul beberapa orang yang tujuannya adalah untuk pembentukan Pengurus Pusat Laskar Hang Tua. Setelah melakukan beberpa kali pertemuan maka oleh peserta rapat di sepakali lah bahwa untuk rapat kali ini di agendakan untuk pemilihan Pengurus inti Dewan Pimpinan Pusat Laskar Hang Tua Indonesia, yaitu pemilihan Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal.
Setelah melakukan proses pencalonan dan pemilihan dengan waktu yang tidak terlalu lama yang di pandu oleh pemengang mandat pembentukan DPP tersebut, maka sekitar pukul 14.50 terpilih lah OK Hidayatullah menjadi Ketua umum dan Eddy Noor sebagai Sekjen DPP Laskar HTI. Dengan terpilihnya Ketua Umum dan SekJen tersebut, maka selesai lah tugas mandaris dan tugas selanjutknya di serah kepada Ketum dan Sekjen untuk menyusun kepengurusan yang lebih lengkap sebelum menjalankan amat organisasi.



Selamat kepada OK Hdayatullah dan Eddy Noor.

Jumat, 06 Februari 2009

Pengendalian diri

Jum'at tgl 27 Januari 2009 adalah minggu ke-4 bulan januari. Pagi itu di agenda ku tercatat bahwa Ust. Andian akan ceramah di Pengajian al-Hafiz, di jln Radio Dalam. Pada pertemuan kali ini beliau berbicara tentang "Pengendalin diri" atau dalam bahasa arabnya Tazkiyatunnafs. Pokok-pokok pikiran yang di jelaskan beliau adalah mengatakan bahwa, Tazkiyat secara etimologi (bahasa) mempunyai dua arti: 1. Tathhîr, pembersihan atau penyucian, 2. Ziyâdah, penambahan, peningkatan, pengembangan.
Sedangkan Nafs berarti: jiwa, diri, atau totalitas manusia (yang terdiri badan, akal, dan ruh). Jadi, Tazkiyat al-Nafs adalah pembersihan dan penyucian badan kotoran, noda, najis, sifat-sifat tercela, dan menumbuh-kembangkan diri dengan sifat-sifat terpuji. Pengertian tersebut senada dengan ayat al-Quran: “Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri dan menyebut nama Tuhannya lalu shalat.” (QS al-A'laq [87]: 14-15)
Adapun yang menjadi alasan mengapa & untuk apa tazkiyat al-Nafs di lakukan, adalah,
a. Nafs merupakan potensi diri yang paling potensial menjadi musuh internal manusia,
b. Selain Nabi Muhammad Saw., tidak ada manusia yang ma’shum (dipelihara dari perbuatan dosa),
c. Penyucian diri merupakan jalan menuju ampunan dan surga-Nya.
d. Manusia cenderung menempuh jalan kesempurnaan (merasa kurang dan belum puas) dalam hidupnya..
Adapun sifat Nafs dalam Alquran tidak sepenuhnya identik dengan nafsu dalam bahasa Indonesia (seperti: nafsu makan atau hawa nafsu). Nafs manusia pada dasarnya sama, tetapi kemungkinan mempunyai tiga sifat, yaitu:
1. Nafs muthmainnah nafsu yang senantiasa memacu untuk mendekatkan diri kepada Allah
2. Nafs lawwâmah Nafs Lawwamah adalah nafsu yang menyesali dan menyalahkan apa sudah terjadi
3. Nafs ammârah (bi al-sû’) Nafs ammarah adalah nafsu yang menyuruh atau memotivasi untuk berbuat keburukan, maksiat, durhaka, atau melanggar hukum.
Menurut Imam al-Ghazzali, hukum tazkiyat al-nafs adalah fardlu ‘ain (wajib secara individual).
Bagaimana Tazkiyatun Nafs dilakukan?
Tazkiyatun nafs, dalam konsep tasawuf, dapat dilakukan dengan tiga proses:
1. Takhliyah /takhalli atau pengosongan, detoksifikasi, naturalisasi diri.
2. Tahliyah /tahalli atau penghiasan diri, internalisasi nilai-nilai.
3. Tajliyah /tajalli atau penjelmaan, manifestasi, aktualisasi diri.
Kita sebagai makluk yang hidup di atas dunia ini tidak luput dari perbuatan doa, mulai dari bangun tidur hingga akan tidur kembali sudah berapa banyak doa yang telah kita lakukan. Waktu berjalan terus dan kita tidak tahu entah kapan kita dipanggil oleh Allah untuk kembali menghadapnya. Tidak ada kata terlambah, mari kita mulai dari detik ini kita melakukan tazkiyatun nafs agar kelak ketika menghadapa Allah SWT, kita menghadap dalam keadaan khusnul khotimah, dimana nafs kita pada posisi nafsu muthmainnah. amin ya rabbal 'alamin.

Rabu, 28 Januari 2009

Jadilah calon pemimpin yang bijaksana

Pada tanggal 5 november 2008 terjadi sebuah peristiwa yang besar, yaitu terpilihnya seorang obama menjadi presiden AS yang ke-44. Hampir seluruh pelosok dunia menyaksikan peristiwa bersejarah tersebut termasuk rakyat Indonesia, terlebih lagi ketika diketahui bahwa presiden terpilih tersebut pernah tinggal selama 4 tahun di jakarta, khususnya di kawasan menteng. Sudah hal yang biasa ketika pemerintahan Amerika Serikat melaksanakan pemilu pasti seluruh masyarakat dunia tertuju kepadanya, tapi kali ini ada sesuatu yang aneh terjadi di negara adidaya tersebut, yaitu terpilihnya seorang warga negara berkulit hitam keturunan Afrika-Amerika menjadi presiden AS. ini aneh karena belum pernah terjadi dalam sejarah kepemimpinan AS. Jika kita mengikuti proses pemilu yang terjadi di negara yang sekarang dilanda krisis tersebut, mulai dari awal hingga di lantiknya Obama menjadi presiden, ada perlajaran yang sangat berharga yang bisa dicontoh oleh bangsa Indonesia kususnya bagi para calon-calon pemimpin yang ingin maju memimpin negara Indonesia tercinta ini.
Ketika waktu berlangsungnya kampanye, mereka para calon-calon pemimpin itu melakukan bermacam cara untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari para pemilihnya, mulai melakukan janji-janji politik, bakti sosial bahkan sampai harus menjatuhkan lawan politik dengan cara mencari dan mempublikasikan kelemahan, kekuarang dan aib saing mereka. Itu bukan saja terjadi antara lawan politik yang berlain partai tetapi terjadi juga di dalam partai yang mempunyai calon beberapa orang.
Ini yang mengagumkan ketika terjadi pengerucutan dan terpilihlah seorang yang harus di dukung bersama, maka yang kalah dengan terbuka mengakui kekalahannya dan bersediah mendukung yang menang (ini terjadi ketika Hillary kalah dari Obama dalam pemilihan calon presiden yang akan di usung oleh partai Demokrat). Ini semua dapat disaksikan oleh seluruh masyarakat dunia bagaimana seorang Hillary menyakinkan pengikut setianya yang ada di Demokrat agar mendukung dan memilih Obama menjadi presiden AS dan keseriusannya ini di dukung oleh suaminya, Bill Clinton yang juga dengan tegas mengatakan mendukung Obama. Ketika Obama terpilih menjadi presiden AS dan Mc Cain kalah dalam pertarungan tersebut, maka apa yang kita saksikan? Mc Cain dengan berani mengakui kekalahannya di depan rakyat Amerika dan mengatakan siap mendukung presiden terpilih. Satu hal lagi yang perlu di contoh oleh calon-calon pemimpin Indonesia, dimana ketika Obama di lantik menjadi presiden yang ke-44 AS, semua mantan presidena AS datang memenuhi undangan tersebut. Fenomena ini tidak terlihat ketika SBY-JK di lantik Di Indonesia sebentar lagi juga akan melaksanakan pemilihan umum untuk pergantian seorang pemimpin negara.

Rabu, 31 Desember 2008

KEMBALI KEPADANYA


Ada pepatah yang mengatakan “dalamnya lautan dapat di ukur tapi dalam hati seseorang tidak ada yang dapat mengetahuinya”. Pada umumnya orang menerima kata-kata tersebut karana hampir seluruh lautan yang ada di dunia ini bisa di ketahui kedalamannnya, akan tetapi isi hati seseorang sulit untuk mengetahuinya.
Kesibukan yang di jalani setiap harinya, terkadang banyak menguras tenaga dan pikiran. Jika manusia itu dalam kondisi yang stabil maka ia akan dapat menyelesaikan setiap persoalan yang ada. Akan tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa manusia itu punya keterbatasan, baik dalam tenaga maupun pikiran. Bila situasi ini muncul dan tetap juga dipaksakan untuk melakukan sesuatu aktivitas maka bisa terjadi seperti stres, struk, depresi dan lainnya. Seharusnya setiap manusia menyadari bahwa dia punya keterbatasan karna ia hanya lah salah satu makhluk ciptaan Allah Swt. Untuk itu sebelum terjadi hal-hal tersebut, hendaknya manusia senantiasa mendekatkan diri kepada Sang Kholik agar setiap aktivatas yang dilakukan selalu dalam ridho-Nya.
Ibnu Qayyim Aljauzi berkata: “Di dalam hati terdapat kekusutan, yang tidak bisa diurai kecuali dengan menghadap Allah. Di dalam hati terdapat kesepian, yang tidak bisa dihilangkan kecuali dengan menyendiri dengan Allah. Di dalam hati ada kesedihan yang tidak terhapus kecuali dengan kebahagiaan mengetahui Allah dan berinteraksi secara sungguh-sungguh dengan-Nya. Di dalam hati terdapat kegelisahan, yang tidak bisa tenang kecuali berkumpul dan datang kepada-Nya. Di dalam hati juga terdapat kebutuhan, yang tidak bisa terpenuhi kecuali dengan cinta-Nya, kembali kepada-Nya, selalu mengingat-Nya dan ikhlas karena-Nya. Kekurangan tersebut selamanya tidak akan terpenuhi walaupun diberi dunia dan seisinya.
Maka dengan demikian, wahai saudaraku yang seiman, marilah kita melakukan sesuatu karena Allah dan meninggalkan sesuatu juga karena-Nya dan jika kita terhadang dengan suatu masalah, maka cepatlah kembali kepada-Nya dan lakukan dua hal, yaitu berusaha dan berdoa, insya Allah semua urusan dan rintang akan segera selesai dengan baik. Seperti yang di katakan Allah melalui firman-Nya dalam al-quran surat alam nasyrah (94): 5-8: ”…Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu Telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan Hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”

Selamat berjuang, semoga
Bahagia dunia akhirat.

NURANI DAN HAWA NAFSU, Mana yang lebih berpengaruh?

Ketika anak manusia lahir ke muka bumi ini, Allah telah membekali manusia itu dengan 2 potensi yang akan mempengaruhi setiap keputusan manusia dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Kedua potensi itu adalah: pertama, taqwa (potensi kebaikan) yang di motori oleh nurani atau citra tuhan, atau yang lebih di kenal denga suara hati. Kedua, fujur (potensi keburukan) yang di motori oleh hawa nafsu. Pada umumnya banyak manusia yang tidak menyadari adanya kedua potensi tersebut dalam dirinya.
Apapun masalah yang di hadapi setiap manusia pasti kedua potensi tersebut berperan penting dalam menentukan sikaf dan tindakan yang akan di lakukan, tergantung manusia dalam posisi bagaimana? Jika di dekat dengan dengan kemaksiatan maka hawa nafsulah yang lebih dominan dalam pengambilan keputusan dan nurani melemah bahkan bisa kalah. Akan tetapi jika manusia itu dekat dengan kebaikan atau selalu membentengi dirinya dengan kebaikan, maka setiap sikaf dan keputusan yang akan diambil akan di pengaruhi oleh nurani atau suara hati, walaupun ada perlawanan dari hawa nafsu.
Sering nurani berbicara tentang kebaikan, akan tetapi sering pula hawa nafsu akan menentangnya dan akan mengarahkan kepada kesesatan. Kerena apa?
Karena nurani mengajarkan kita menjadi manusia yang arif dan bijaksana, sedangkan hawa nafsu mengarahkan kita menjadi manusia yang tidak pernah puas dengan apa yang di karuniakan Allah kepadanya dalam hidup ini.
Nurani menjanjikan kebahagiaan yang abadi baik di dunia maupun di akherat karena nurani merupakan pantulan cahaya kebenaran setelah meresap cahaya dari sumber cahaya (nur ala nur) yaitu Allah swt. Sedangkan hawa nafsu menjanjikan kesenangan yang sifatnya hanya sementara waktu karena hawa nafsu merupakan percikan apa keganasan yang berasala dari kekuatan yang tersembunyi dari musuh yang nyata yaitu syaitan laknatullah ’alaih.
Wahai saudara-saudaraku yang beriman, setelah kita menjalani hidup selama sekian tahun dan telah banyak menentukan keputusan-keputusan hidup, sebelum terlambat marilah kita introfeksi diri kita masing-masing, coba di ingat-ingat potensi mana yang lebih banyak mempengaruhi kita, nurani kah atau hawa nafsukah?
Termasuk orang-orang beruntung lah jika seandainya nurani yang banyak mempengaruhi kehidupan kita. Akan tetapi jika yang terjadi sebaliknya, hawa nafsu yang lebih dominan dalam perjalanan hidup kita, maka hati-hatilah kita di golongkan orang-orang yang merugi.
Bila kita merasa bahwa selama ini hawa nafsu lah kita ikuti, sadar dan kembalilah, tidak ada kata terlambat jika kita berniat untuk kembali kapada ke jalan kebenaran, mulai lah dari sekarang jangan tunggu hari esok, jika tidak maka kita akan termasuk golongan orang-orang yang merugi, sebagimana firman Allah dalam surat al-’Asr (103) ayat 1-3 :
Artinya: ”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Selamat berjuang,
Bahagia dunia akhirat.

Senin, 29 Desember 2008

Team NURANI bersama Bp. KBP.Drs. M. Amhar Azeth

Alhamdulillah training NURANI angkatan ke-2 berjalan dengan baik. Pada training yang ke-2 ini ada sesuatu yang sangat istimema yaitu kehadiran Abang kami, Amhar Azeth beserta istri dan temannya. Di tengah kesibukan beliau yang sangat padat sebagai Staff Wakapolri masih dapat mengikuti training ke-2 ini.
Beliau sangat sengat senang dan mendukung penuh dalam pengembangan training ini.
Powered By Blogger
 
Blogger Templates