Kesibukan yang di jalani setiap harinya, terkadang banyak menguras tenaga dan pikiran. Jika manusia itu dalam kondisi yang stabil maka ia akan dapat menyelesaikan setiap persoalan yang ada. Akan tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa manusia itu punya keterbatasan, baik dalam tenaga maupun pikiran. Bila situasi ini muncul dan tetap juga dipaksakan untuk melakukan sesuatu aktivitas maka bisa terjadi seperti stres, struk, depresi dan lainnya. Seharusnya setiap manusia menyadari bahwa dia punya keterbatasan karna ia hanya lah salah satu makhluk ciptaan Allah Swt. Untuk itu sebelum terjadi hal-hal tersebut, hendaknya manusia senantiasa mendekatkan diri kepada Sang Kholik agar setiap aktivatas yang dilakukan selalu dalam ridho-Nya.
Ibnu Qayyim Aljauzi berkata: “Di dalam hati terdapat kekusutan, yang tidak bisa diurai kecuali dengan menghadap Allah. Di dalam hati terdapat kesepian, yang tidak bisa dihilangkan kecuali dengan menyendiri dengan Allah. Di dalam hati ada kesedihan yang tidak terhapus kecuali dengan kebahagiaan mengetahui Allah dan berinteraksi secara sungguh-sungguh dengan-Nya. Di dalam hati terdapat kegelisahan, yang tidak bisa tenang kecuali berkumpul dan datang kepada-Nya. Di dalam hati juga terdapat kebutuhan, yang tidak bisa terpenuhi kecuali dengan cinta-Nya, kembali kepada-Nya, selalu mengingat-Nya dan ikhlas karena-Nya. Kekurangan tersebut selamanya tidak akan terpenuhi walaupun diberi dunia dan seisinya.
Maka dengan demikian, wahai saudaraku yang seiman, marilah kita melakukan sesuatu karena Allah dan meninggalkan sesuatu juga karena-Nya dan jika kita terhadang dengan suatu masalah, maka cepatlah kembali kepada-Nya dan lakukan dua hal, yaitu berusaha dan berdoa, insya Allah semua urusan dan rintang akan segera selesai dengan baik. Seperti yang di katakan Allah melalui firman-Nya dalam al-quran surat alam nasyrah (94): 5-8: ”…Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu Telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan Hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”
Selamat berjuang, semoga
Bahagia dunia akhirat.