Social Icons

Rabu, 31 Desember 2008

KEMBALI KEPADANYA


Ada pepatah yang mengatakan “dalamnya lautan dapat di ukur tapi dalam hati seseorang tidak ada yang dapat mengetahuinya”. Pada umumnya orang menerima kata-kata tersebut karana hampir seluruh lautan yang ada di dunia ini bisa di ketahui kedalamannnya, akan tetapi isi hati seseorang sulit untuk mengetahuinya.
Kesibukan yang di jalani setiap harinya, terkadang banyak menguras tenaga dan pikiran. Jika manusia itu dalam kondisi yang stabil maka ia akan dapat menyelesaikan setiap persoalan yang ada. Akan tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa manusia itu punya keterbatasan, baik dalam tenaga maupun pikiran. Bila situasi ini muncul dan tetap juga dipaksakan untuk melakukan sesuatu aktivitas maka bisa terjadi seperti stres, struk, depresi dan lainnya. Seharusnya setiap manusia menyadari bahwa dia punya keterbatasan karna ia hanya lah salah satu makhluk ciptaan Allah Swt. Untuk itu sebelum terjadi hal-hal tersebut, hendaknya manusia senantiasa mendekatkan diri kepada Sang Kholik agar setiap aktivatas yang dilakukan selalu dalam ridho-Nya.
Ibnu Qayyim Aljauzi berkata: “Di dalam hati terdapat kekusutan, yang tidak bisa diurai kecuali dengan menghadap Allah. Di dalam hati terdapat kesepian, yang tidak bisa dihilangkan kecuali dengan menyendiri dengan Allah. Di dalam hati ada kesedihan yang tidak terhapus kecuali dengan kebahagiaan mengetahui Allah dan berinteraksi secara sungguh-sungguh dengan-Nya. Di dalam hati terdapat kegelisahan, yang tidak bisa tenang kecuali berkumpul dan datang kepada-Nya. Di dalam hati juga terdapat kebutuhan, yang tidak bisa terpenuhi kecuali dengan cinta-Nya, kembali kepada-Nya, selalu mengingat-Nya dan ikhlas karena-Nya. Kekurangan tersebut selamanya tidak akan terpenuhi walaupun diberi dunia dan seisinya.
Maka dengan demikian, wahai saudaraku yang seiman, marilah kita melakukan sesuatu karena Allah dan meninggalkan sesuatu juga karena-Nya dan jika kita terhadang dengan suatu masalah, maka cepatlah kembali kepada-Nya dan lakukan dua hal, yaitu berusaha dan berdoa, insya Allah semua urusan dan rintang akan segera selesai dengan baik. Seperti yang di katakan Allah melalui firman-Nya dalam al-quran surat alam nasyrah (94): 5-8: ”…Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu Telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan Hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”

Selamat berjuang, semoga
Bahagia dunia akhirat.

NURANI DAN HAWA NAFSU, Mana yang lebih berpengaruh?

Ketika anak manusia lahir ke muka bumi ini, Allah telah membekali manusia itu dengan 2 potensi yang akan mempengaruhi setiap keputusan manusia dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Kedua potensi itu adalah: pertama, taqwa (potensi kebaikan) yang di motori oleh nurani atau citra tuhan, atau yang lebih di kenal denga suara hati. Kedua, fujur (potensi keburukan) yang di motori oleh hawa nafsu. Pada umumnya banyak manusia yang tidak menyadari adanya kedua potensi tersebut dalam dirinya.
Apapun masalah yang di hadapi setiap manusia pasti kedua potensi tersebut berperan penting dalam menentukan sikaf dan tindakan yang akan di lakukan, tergantung manusia dalam posisi bagaimana? Jika di dekat dengan dengan kemaksiatan maka hawa nafsulah yang lebih dominan dalam pengambilan keputusan dan nurani melemah bahkan bisa kalah. Akan tetapi jika manusia itu dekat dengan kebaikan atau selalu membentengi dirinya dengan kebaikan, maka setiap sikaf dan keputusan yang akan diambil akan di pengaruhi oleh nurani atau suara hati, walaupun ada perlawanan dari hawa nafsu.
Sering nurani berbicara tentang kebaikan, akan tetapi sering pula hawa nafsu akan menentangnya dan akan mengarahkan kepada kesesatan. Kerena apa?
Karena nurani mengajarkan kita menjadi manusia yang arif dan bijaksana, sedangkan hawa nafsu mengarahkan kita menjadi manusia yang tidak pernah puas dengan apa yang di karuniakan Allah kepadanya dalam hidup ini.
Nurani menjanjikan kebahagiaan yang abadi baik di dunia maupun di akherat karena nurani merupakan pantulan cahaya kebenaran setelah meresap cahaya dari sumber cahaya (nur ala nur) yaitu Allah swt. Sedangkan hawa nafsu menjanjikan kesenangan yang sifatnya hanya sementara waktu karena hawa nafsu merupakan percikan apa keganasan yang berasala dari kekuatan yang tersembunyi dari musuh yang nyata yaitu syaitan laknatullah ’alaih.
Wahai saudara-saudaraku yang beriman, setelah kita menjalani hidup selama sekian tahun dan telah banyak menentukan keputusan-keputusan hidup, sebelum terlambat marilah kita introfeksi diri kita masing-masing, coba di ingat-ingat potensi mana yang lebih banyak mempengaruhi kita, nurani kah atau hawa nafsukah?
Termasuk orang-orang beruntung lah jika seandainya nurani yang banyak mempengaruhi kehidupan kita. Akan tetapi jika yang terjadi sebaliknya, hawa nafsu yang lebih dominan dalam perjalanan hidup kita, maka hati-hatilah kita di golongkan orang-orang yang merugi.
Bila kita merasa bahwa selama ini hawa nafsu lah kita ikuti, sadar dan kembalilah, tidak ada kata terlambat jika kita berniat untuk kembali kapada ke jalan kebenaran, mulai lah dari sekarang jangan tunggu hari esok, jika tidak maka kita akan termasuk golongan orang-orang yang merugi, sebagimana firman Allah dalam surat al-’Asr (103) ayat 1-3 :
Artinya: ”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Selamat berjuang,
Bahagia dunia akhirat.

Senin, 29 Desember 2008

Team NURANI bersama Bp. KBP.Drs. M. Amhar Azeth

Alhamdulillah training NURANI angkatan ke-2 berjalan dengan baik. Pada training yang ke-2 ini ada sesuatu yang sangat istimema yaitu kehadiran Abang kami, Amhar Azeth beserta istri dan temannya. Di tengah kesibukan beliau yang sangat padat sebagai Staff Wakapolri masih dapat mengikuti training ke-2 ini.
Beliau sangat sengat senang dan mendukung penuh dalam pengembangan training ini.

Alumni NURANI angkatan ke 3


Pada training ke-3 ada beberapa peningkatan terutama dari jumlah peserta yang mengikutinya, walaupun kita laksanakan pada bulan puasa Ramadhan, akan tetapi tidak mengurangi keseriusan peserta dalam mengikuti tahapan acara yang NURANI programkan dari awal, diantara program yang kita rancang adalah:

  1. Penyampaian materi training
  2. Diskusi Agama
  3. Sholat berjamaah setiap waktu
  4. Buka puasa bersama
  5. Sholat tarawih berjamaah.

Training NURANI angkatan ke 3

Alhamdulillah training ke-2 berjalan dengan lancar dan diresponi oleh peserta dengan baik, bahkan banyak peserta menyatakan ingin ikut lagi dan akan mengajak yang lainnya jika NURANI mengadakan training kembali. Kesimpulan ini kami ambil dari hasil angkat yang diberikan peserta sebelum training ke-2 di tutup. Kenyataan ini terbukti ketika beberapa hari setelah tarining ke-2 ini, banyak orang menanyakan terutama jamaah pengajian yang di isi oleh Bp. Andian, kira-kira kapan lagi akan dilaksanakan training selanjutnya. Setelah melaksanakan diskusi di Team NURANI, maka kami putuskanlah NURANI melaksanakan training angkatan ke-3 pada tanggal 13 September 2008 tetapnya di pertengahan bulan Ramadhan di Hotel Ambhara Blok M yang di mulai pukul 08.00 wib s/d 21.00 wib.

Pada training ke-3 ini di ikuti oleh 35 orang peserta dan ada beberapa juga peserta training ke-2 ikut lagi pada trainig ke -3 ini. Pelaksaan training ke-3 ini hampir sama dengan pelaksanaan trainig ke-2, namun yang berbeda adalah buka puasa bersama.

Training NURANI angkatan ke 2

Setelah melaksanakan training pertama tahun 2006, NURANI tidak ada lagi melaksanakna training. Pada tanggal 23 Agustus 2008 baru bisa lagi melaksanakan training angkatan yang ke 2, itu terjadi dikarenakan, mulai dari awal tahun 2006 Bpk. Andian Parlindungan lagi konsentrasi menyelesaikan Disertasi Doktornya.
Training yang ke-2 ini, kami laksanakan di Jakarta tepatnya, di Hotel Ambhara Blok M (jl. Iskardarsyah No. 1 Jakarta Selatan) yang alhamdulillah di ikuti oleh 30 orang peserta.
Pada training yang ke-2 ini berbeda dengan training yang pertama, pada training pertama waktu pelaksanaannya selama 2 hari akan tetapi kali ini kami laksanakan hanya 1 hari, mulai jam 08.00 wib s/d 20.00 wib dan konsepnya juga agak berbeda serta materi-materi yang disampaikan jauh lebih padat dan di tutup dengan "Dahsyatnya kekuatan Doa" yang di pandu langsung oleh Bp. Dr. H. Andian Parlindungan, MA dan di dampingi oleh Zulkifli Hazmar, SPd.I.

Sabtu, 20 Desember 2008

KESULITAN MERUPAKAN JEMBATAN MENUJU KESUKSESAN

Manusia adalah makhluk paling sempurna yang diciptakan oleh Allah Swt. Dalam menjalankan kehidupan ini tidak selamanya sesuai dengan keinginan manusia itu sendiri, terkadang ada senang dan terkadang ada sakit. Ketika mendapatkan kesenangan sering lupa bahwa itu adalah merupakan sebuah ujian dan ketika mendapatkan kesulitan baru sadar bahwa manusia itu butuh sesuatu yang dapat mengarahkannya agar bias keluar dari kesulitan tersebut. Pada umumnya orang menganggap bahwa kesulitan adalah penghalang jalannya menuju sebuah kesuksesan, sementara dia sering lupa bahwa dibalik kesusahan yang dihadapi itu akan ada hikmah dan pelajaran hidup yang besar yang akan diperoleh di kemudia hari jika dia bias bersabar dalam menjalani kesusahan tersebut.
Sifat manusia yang sering terlihat adalah tidak sabar dalam menghadapi sebuah proses yang panjang dalam mencapai sebuah kebahagiaan, mau serba instant. Fenomena ini dapat terlihat dari program yang dibuat oleh terlevisi tanah air akhir-akhir ini. Siapa sih yang tidak kepingin bahagia? Apa mungkin sebuah kebahagiaan bisa datang begitu saja tanpa ada perjuangan? Apakah kebahagiaan itu bisa di ukur dengan banyak materi?
Seharusnya pertanyaan-pertanyaan seperti itu dapat dijawab dengan baik sebelum membuat sebuah standarisasi suatu kebahagian. Contoh, dimana dibutuhkan sebuah perjuangan keras agar dapat merasakan sebuah kelezatan.
“Durian” semua orang pasti pamiliar dengan kata tersebut dan pasti teringat dengan enak rasanya serta harum baunya sebuah durian (bagi orang-orang yang suka dengan durian). Jika disuguhin sebuah durian pasti tidak sabar untuk menikmati kelezatannya. Akan tetapi pernahkan kita berpikir ada yang lebih penting lagi dari itu semua yaitu filosofi dari buah durian.
Pada umunya setiap orang pasti tau bagaimana bentuk durian, agak bulat, mempunyai duri yang tajam, warna kulitnya kuning tua agak kecoklatan, aromanya menusuk hidung dan isinya terasa lezat sekali.
Untuk memakan dan menikmati buah durian dibutuhkan proses yang harus dilalui, pertama sekali harus mencari atau membeli durian yang paling baik, setelah itu pasti akan berusaha untuk membuka atau membelah durian itu agar isinya bisa dinikmati. Durian itu mempunyai duri yang tajam sekali, jika tidak tau cara untuk membelahnya pasti tangan kita akan terkena durinya itu dan tidak bisa membukan dengan asal-asalan sebab bisa-bisa isinya berantakan. Jika itu terjadi pasti tidak akan bisa menikmati kelezatan durian tersebut. Akan tetapi jika telah mengetahui teori untuk membukanya pasti hal-hal diatas tidak akan terjadi dan isinya bisa dinikmati dengan sukaria.
Dalam menghadapi sebuah kesuliatan hidup, seharusnya tahu cara bagaimana cara paling baik untuk mengatasi dan keluar dari kesulitan hidup yang sedang dihadapi, seperti membelah durian tersebut, jika seseorang sudah tahu cara yang tepat untuk membelahnya pasti akan dapat menikmati kelezatannya dan orang-orang disekitar juga dapat menikmatinya. Seharusnya kita sebagai makhluk yang diberi akal dan pikiran oleh Allah swt dapat mengambil pelajaran dari sebuah durian.
Hidup di atas dunia ini pasti penuh dengan masalah dan kita tidak bisa menghindar atau berdoa supaya hidup ini dijalani tanpa masalah. Akan tetapi yang paling penting bagaimana kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran penting dari setiap masalah yang di hadapi agar dikemudian hari jika mendapati masalah yang sama, kita sudah mempunyai solusi yang tepat untuk mengatasinya.
Kesenangan pasti akan dialami setiap orang tergantung sejauh mana dia dapat menjadikan kesulitan itu sebagai jembatan untuk menuju sebuah kebahagaian sebab tidak akan tahu arti sebuah kebahagian jika tidak pernah merasaka kesulitan dan setiap kebahagian pasti membutuhkan perjuangan dan setiap perjuangan membutuhkan pengorbanan dan tidak akan berarti sebuah pengorbanan jika dilakukan tanpa keikhlasan.
Selamat berjuang.
Sukses selalu. Amin.

Rabu, 03 Desember 2008

Keluarga yang selalu ku rindukan

Keluarga mempunyai peranan penting dalam mewujudkan suatu harapan yang ingin di capaikan seseorang, inilah orang-orang yang menjadi motivasi diriku agar selalu sukses.
Hamzah HS adalah ayahku tercinta dan Mariyani adalah ibuku tersayang serta adik-adikku yang senantiasa mendoakan aku dalam setiap langkah kegiatan yang ku jalani.
"ya Allah berikanlah aku kekuatan dan nikmat-Mu agar aku dapat membahagiakan mereka semua, dan jadikanlah kami sebagai hamba yang senantiasa bersyukur dan tau bagaimana caranya bersyukur atas segala nikmat-Mu, amin."
Powered By Blogger
 
Blogger Templates