Social Icons

Selasa, 10 Juni 2014

Perbedaan antara Pemimpin dan Manajer

Telah kita saksikan bersama Debat Capres dan Cawapres RI tahap I yang disiarkan oleh beberapa stasiun TV. Banyak hal-hal yang didapat dari acara tersebut, diantaranya kita bisa menilai calon mana yang lebih siap untuk memimpin Indonesia 5 tahun kedepan, mempunyai Visi & Misi yang jelas, mempunyai pemikiran yang cerdas dalam menganalisa setiap persoalan yang ditanyakan, yang arif dan bijaksana dalam menghadapi segala aksi yang berkembang dan lainnya. Setiap gerak, ucapan, pertanyaan, jawaban, tanggapan, gaya bicara, kecerdasan dalam mengemukan ide dan juga body language yang ditampilkan dari setiap calon merupakan cerminan tentang pribadi sang diri calon tersebut. Sehingga dari hal-hal tersebut kita bisa menilai dan membuat kesimpulan tentang mereka masing-masing.

Setelah usai acara Debat tersebut, bermacam tanggapan dan analisa yang  muncul dari berbagai kalangan, tak ketinggalan juga tanggapan dari para Tim Sukses serta kalangan para pendukung masing-masing calon. Tanggapan dan analisa dari para Timses dan para pendukung dari masing-masing calon tidak perlu kita pertanyakan dan kita bahas lagi, semua kita pasti sudah tahu jawabannya, apapun yang ditampilkan oleh sang calonnya pasti itu adalah yang terbaik dan membuat mereka bangga.
Dari bermacam tanggapan tersebut ada hal yang perlu di diskusi menurut saya, yaitu dalam hal perbedaan antara Pemimpin dengan Manajer (mengutif dari tanggapan seorang pengamat dari salah satu komentator yang hadir di TV ONE tadi malam). 
Bagi kita yang merupakan bukan para pendukung fanatik apalagi timses dari salah satu calon sangat perlu mengetahui masalah ini karena pilihan kita kemana saja bisa tergantung informasi dan fenomena yang berkembang dengan catatan bahwa calon tersebut seorang yang kuat keimanaannya dalam agama, pemberani, jujur, amanah, cerdas, mempunyai konsep yang jelas, mementingkan kepentingan rakyat serta membawa perubahan umat kepada yang lebih baik dimasa yang akan datang. Dengan demikian masalah tipe seorang pemimpin yang layak menjadi pemimpin ditingkat atas dan mana yang layak menjadi pimpinan disebuah tim, sangat lah menarik menurut saya untuk dibahas.

Menurut John Kotter dari Harvard Business School menyatakan bahwa kepemimpinan  berkaitan dengan perubahan. Pemimpin menentukan arah dengan cara mengembangkan suatu visi masa depan, kemudian, mereka menyatukan orang-orang dengan mengomunikasikan visi ini dan menginsirasi mereka untuk mengatasi berbagai rintangan. 
Sedangkan menurut Stephen Robbins mendefinisikan kepemimpinan (leadership) sebagai kemampuan untuk memengaruhi suatu kelompok guna mencapai sebuah visi atau srangkaian tujuan yang ditetapkan. Sementara Kepemimpinan yang berdasarkan ilmu manajemen lebih mengarah kepada sebuah ilmu dan seni dari seseorang yang mampu menjalankan fungsi-fungsi manajemen secara optimal dan mampu mencapai tujuan.
Manajer adalah seseorang yang dapat memimpin dan mempengaruhi orang lain untuk melaksanakan apa yang dia perintahkan agar tercapainya tujuan suatu organisasi  dan mempunyai tugas untuk melakukan perencanaan ( planning ), pengorganisasian ( organazing ), pengarahan ( actuating ) dan pengawasan ( directing ).
Dari defenisi terlihat perbedaan yang sangat jelas, dimana pemimpin itu lebih luas cakupan dan tidak berpikir masalah yang tekhnis-tekhnis, sedangkan manajer itu mengurusi hal-hal yang lebih rinci dan detail dalam mencapai tujuan tertentu dari visi & misi yang telah dijabarkan oleh Sang pimpinannya.
Untuk lebih jelasnya mari kita perhatikan perbedaan dari  Kepemimpinan (pemimpin) dan Manajemen (menejer) yang diadaptasi dari a Force for Change: How Leadership Differs from Management, J.P. Kotter, 1990, NY: free Press. 
# Kepemimpinan (menghasilkan Perubahan dan Pergerakan). 
  •  Menentukan Arah (menciptakan visi, menjelaskan "big picture" dan menetapkan strategi).
  • Menyatukan orang-orang (mengkomunikasikan tujuan, membentuk komitmen, membangun tim).
  • Memotivasi & Memberikan Inspirasi (menginspirasi dan  menyemangati, memberdayakan pengikut, memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi).
# Manajemen (menghasilkan keteraturan dan Konsistensi) 
  •  Perencanaan dan Anggaran (membuat rencana, menetapkan jadwal kerja dan mengalokasikan sumber daya)
  • Pengorganisasian & Penetapan staf (menyediakan struktur, membuat Job discription, dan membuat peraturan & Prosedur)
  • Mengontrol dan memecahkan masalah (mengembangkan insentif, membuat solusi kreatif dan melakukan tindakan perbaikan. 
Jadi Manajer itu adalah orang yang melakukan sesuatu dengan benar sedangkan Pemimpin adalah orang yan melakukan hal yang benar. 
Bagi siapa yang menyaksikan Debat Capres dan Cawapres tadi malam, untuk sementara akan bisa menilai mana yang lebih layak dijadikan pemimpin untuk memimpin negara Indonesia tercinta ini 5 tahun kedepan dan mana yang belum layak sehingga perlu mempersiapkan diri lebih baik lagi untuk menjadi pemimpin tertinggi di negara ini dimasa yang akan datang.

Negara Indonesia ini bukan lah sebuah kota kecil atau sebuah pulau terbesar yang bisa diatur dan kelolah dengan satu, dua atau tiga minggu selesai persoalannya, akan tetapi terdiri dari ribuan pulau yang membentang mulai dari sabang dan marauke, terdapat bermacam-macam suku dan bahasa, berbagai karekter serta waktak masyarakatnya sehingga diperlukan orang yang benar-benar cerdas, tegas, arif dan bijaksana serta mempunyai pemikiran dan pandangan yang luas mengenai negara ini untuk bisa menjadi pimpinan tertinggi negara ini yaitu Presiden dan wakil presiden. Siapakah mereka? silahkan tentukan pilihan kita masing2 tanpa pada tanggal 09 Juli nanti.

Semoga tulisan ini bermanfaat buat kita semua. amiin.
@ Penulis adalah Mahasiswa S2 MM Universitas Yarsi Jakarta 

Kamis, 05 Juni 2014

Probowo Vs Jokowi, Siapa yang menjadi RI 1?

Beberapa saat lagi Rakyat Indonesia tepatnya pada tanggal 09 Juli 2014 nanti akan menggelar pesta akbar pemilihan pimpinan tertinggi yang ada dinegara kita tercinta ini, yiatu Pemilihan Presiden RI. Setelah menjalani mekanisme dan prosedur yang ada dinegara ini, maka melalui Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah ditetapkan bahwa calon Presiden dan calon wakil presiden yang akan kita pilih nanti adalah 2 pasang calon, yiatu pasangan 1. Prabowo-Hatta dan 2. Jokowi-Jusuf Kalla (sesuai dengan nomor urut yang telah sepakati oleh KPU). In Sya Allah salah satu dari mereka inilah yang telah siap "katanya" yang akan menggantikan Susilo Bambang Yudoyono- Budiono, yang sedang menjabat saat ini.

Dalam menuju pemilihan nanti ini, ada fenomena yang aneh dan tidak lazim yang berkembang saat ini menurut pemantau saya, walaupun menurut yang lainnya itu adalah hal yang biasa dan lumrah, yaitu prilaku dan sikaf serta wacana yang di tunjukkan oleh para simpatisan dan pendukung masing-masing calon. Dimana masing-masing dari mereka menyampaikan artikel, berita, informasi yang menyatakan kelebihan serta nilai plus dari calon yang meraka unggulkan. Hal tersebut sebenyarnya tidak jadi persoalan,  itu sah sah saja dan wajar di lakukan oleh siapapun tapi yang jadi persoalan dan sangat membuat saya sedih melihatnya adalah ketika ada sebahagian dari mereka menyampaikan nilai-nilai positif dari jagoannya itu disertai dengan mencela, menjelekkan, menghina, bahkan mungkin ada yang sampai memfitnah calon lainnya, sehingga menimbulkan permusuhan antara satu pendukung dengan pendukung yang lainnya. Fenomena ini sungguh sangat menyedihkan dan tidak sehat.
Berita-berita yang ditampilkan saat ini, update status teman-teman di jaringan sosial media banyak yang tidak menarik untuk dibaca dikarenakan tulisan, informasi dan artikel yang di tampilkan saling menghujat dan menjelekkan lawan politiknya bahkan sampai ada yang mencoba mempropokasi yang  lainnya. Padahal dari kedua pasang calon tersebut serta beberapa lembaga yang terkait, seperti KPU, Bawalsu, dll serta juga tokoh-tokoh agama sudah menghimbau semua pendukung jangan saling menjelekan dan gunakan lah cara-cara yang baik, damai, sopan santun serta arif dan bijaksana dalam mensosialisakan jagoan mereka masing-masing.
 
Saya bukan lah orang yang pengagum Jokowi ataupun Prabowo karena menurut saya mereka berdua adalah putra terbaik bangsa ini yang berkeinginan untuk menjadikan Indonesia yang lebih baik kedepannya, mereka punya kelebihan dibidang mereka masing-masing dan juga ada kelemahannya, tidak ada yang sempurnah salah satu diantara mereka berdua. Akan tetapi sebagai warga negara yang baik saya harus ikut berpatisipasi dalam pesta akbar yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali ini agar harapan kita bersama untuk mewujudkan negara "Madinah" yang dipimpin oleh seorang Presiden yang Jujur, arif dan bijaksana, memilki kepedulian terhadap rakyat, berani membela yang benar dan membasmi yang mungkar bisa terwujud dengan baik.
 
Sebagai seorang Muslim, saya mencoba untuk membuka wawasan dan mengajak teman-teman yang seiman melalui artikel saya ini untuk berpikir cerdas dan bersikap sopan santun dalam berbuat, berkata, berpendapat dalam mensosialisasikan pemikiran kita masing-masing demi untuk memuluskan jalan jagoannya menuju RI 1 sesuai dengan aturan agama yang kita anut dan contoh tauladan yang diajarkan oleh Rasul kita Muhammad SAW.
 
Silahkan keluarkan segala bukti, fakta, data dan juga informasi mengenai kelebihan, keunggulan serta prestasi dari pasang Presiden yang kita usung tersebut tapi dengan catat jangan lah kita menjelekan, menghina atau bahkan sampai memfitnah dengan menyebarkan berita-berita yang kita sendiri tidak tahu kebenarannya dari calon Presiden lawan politik tetangga kita. Jangan sekali-kali para Tim sukses, pendukung maupun para simpatisan salah satu calon mengeluarkan pernyataan yang membuat masyarakat bingun atau sampai memecah belah. Ingat kita ini bersaudara antara satu dengan yang lainnya dan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai ketimuran, menjaga nilai kebersamaan, norma kesopan serta berkakhlak muliah.

Sebagai Umat Islam pedoman kita jelas, yiatu al-Quran dan Hadist. Jangan mau kita dipecah belah oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan hanya mengharapkan kepentingan duniawi saja. Silahkan saja sosialisasikan informasi tentang calon yang kita anggap baik dengan baik dan lemah lembut dan jangan gunakan kekerasan atau sampai menimbulkan permusuhan. 
Firman Allah dalam al-Quran: 
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka akan menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.” (Ali Imran: 159)

 Mari kita bersama-sama berjuang dengan cara yang baik dan benar serta cerdas dalam mendukung dan memuluskan jalan calon Pilpres jagoan kita masing-masing tanpa ada menciptakan permusuhan antara satu dengan yang lainnya. Datang ke TPS dan tentukan pilihan kita masing-masing dengan ucapan Bismillahirrohmanirrohim di bilik suara nantinya kita coblos jagoan kita tersebut, In Sya Allah akan terpilih pemimpin yang terbaik dan mendapat ridho Allah SWT yang menjadikan bangsa Indonesia lebih baik, amiin. 

Akhirnya, siapapun yang terpilih menjadi Presiden RI yang ke 7 nantinya, itu adalah pilihan terbaik dari rakyat Indonesia, mari kita rapatkan barisan lagi bersatu dalam kedamaian, kita kawal mereka dalam menjalankan amanahnya agar harap besar bangsa ini bisa terwujud dengan baik. 

Jayalah Indonesia,
Makmurlah rakyatnya.
Bahagia buat kita semua dunia dan akhirat. 
Powered By Blogger
 
Blogger Templates